Acara rutinan majlis ta'lim dan sholawat di masjid agung Baitul Hakim Madiun, berlangsung sangat meriah, dihadiri tidak kurang dari lima ratusan Syekher (sebutan penggemar Habib Syech) turut meramaikan acara tersebut.
inti pengajian yang disampaikan oleh K.H. Sa`dulloh dari Pasuruan antara lain:
1. kita diberi ujian berupa godaan-godaan dunia supaya tampak mana yang benar-benar menyembah Allah atau cuma main main saja.
2. orang kafir kelak di akhirat seperti yang tertuang dalam qs alhijr akan menyesal kenapa di dunia tidak menjadi muslim.
3.tugas kita mengajak pada orang awam untuk mencintai kebaikan dan melakukannya.
4.mengedepankan harta dengan sifat dermawan dalam rangka menuju kebaikan bersama.
5.jangan iri kepada kekayaan kuffar karena di akhirat mereka tidak mendapatkan apa-apa selain neraka selama-lamanya.
Tiap malam ahad legi jamaah sholawat buatan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Solo mengadakan pengajian dan sholawat, acara dimulai setelah isya, dengan acara sebagai berikut :
pembukaan
pembacaan rotib alHaddad
pembacaan simtudduror
mauidhoh hasanah yang akan disampaikan oleh K.H Sa'dulloh dari Pasuruan.
biasanya acara seperti ini akan berakhir pukul 23.00 wib. nanti selesai acara akan kami sadur materi pengajian insya Allah.
jamaah buatan Habub Syech disebut Ahbabul Musthofa yang artinya para pecinta Yang terpilih, Nabi MUHAMMAD SAW.
Ketika ibumu tertidur lelap coba kamu pandangi ia dalam2 dan bayangkan bila matanya takkan terbuka utk selamanya,,,
pastilah kamu akan meneteskan air mata namun tangan ibu tak akan lagi mampu utk mengusap air matamu.
Tak ada lagi nasehat ibu yg dulu sering kamu abaikan.
Ketika ibu sdh tiada muncul kesadaran di benakmu lalu hatimu berucap "Pernahkah aku membahagiakan ibuku?!
Oh sungguh besar pengorbanan ibuku"!!
Mari qta renungkan firman Alloh.SWT dan Hadist Rosululloh.SAW berikut ini :
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, (terutama kepada ibunya), karena ibunyalah yang mengandungnya dengan berbagai susah payah, dan menyapihnya dalam (umur) dua tahun. Oleh karena itu hendaklah kamu bersyukur kepada Ku (hai manusia) dan juga kepada Kedua orang tuamu.” ( QS. Luqman 14 )
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, (terutama kepada ibunya), karena ibunyalah yang mengandungnya dengan berbagai susah payah, dan menyapihnya dalam (umur) dua tahun. Oleh karena itu hendaklah kamu bersyukur kepada Ku (hai manusia) dan juga kepada Kedua orang tuamu.” ( QS. Luqman 14 )
Dari Abu Abdulrahman, Abdullah bin Mas’ud, ia menceritakan: Aku pernah bertanya pada Rasulullah, tentang prbuatan apakah yang paling dicintai Alloh? Jawab beliau : “yaitu shalat pada waktunya”. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Jawab beliau: “berbuat baik kepada orang tua”. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: “Jihat fisabilillah”. ( HR. Bukhori & Muslim)
“Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Alloh tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Alloh tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (HR.Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim)
Tak ada yang lebih menggembirakan saat lantunan sholawat dari mulut Habib Syech, beliau menyampaiksn sedikit taushiyah yang isinya tentang lebah dan lalat.
Beliau bertanya kenapa lebah cepat menemukan sari bunga dan lalat juga cepat menemukan makanannya di kotoran?, dijawab sendiri olehnya karena keduanya memikirkan perihal yang diinginkan. Akhirnya keduanya mendapatkan apa yang mereka pikirkan. Demikian pula manusia, jika ia memikirkan kebaikan maka ia akan segera melakukan dan mendapatkan kebaikan. Sebaliknya jika ia suka memikirkan perkara negatif, maka segeralah ia mendapatkan perbuatan dan perihal negatif pula. Demikian taisiyah yang Beliau sampaikan lalu bersolawat sampai pukul sebelas lebih.
Beliau bertanya kenapa lebah cepat menemukan sari bunga dan lalat juga cepat menemukan makanannya di kotoran?, dijawab sendiri olehnya karena keduanya memikirkan perihal yang diinginkan. Akhirnya keduanya mendapatkan apa yang mereka pikirkan. Demikian pula manusia, jika ia memikirkan kebaikan maka ia akan segera melakukan dan mendapatkan kebaikan. Sebaliknya jika ia suka memikirkan perkara negatif, maka segeralah ia mendapatkan perbuatan dan perihal negatif pula. Demikian taisiyah yang Beliau sampaikan lalu bersolawat sampai pukul sebelas lebih.
AL IMAM AL QUTHUB AL HABIB ABU BAKAR BIN MUHAMMAD ASSEGGAF
( Gresik )
( Gresik )
Inilah… seorang Imam Al Quthub yang tunggal dan merupakan
qiblat para auliya’ di zamannya, sebagai perantara tali temali bagi
para pembesar yang disucikan Allah jiwanya, bagai tiang yang berdiri kokoh dan laksana batu karang yang tegar diterpa samudera, seorang yang telah terkumpul dalam dirinya antara ‘Ainul Yaqin dan Haqqul Yaqin,Beliau adalah Al Imam Al Quthub Al Habib Abu Bakar bin Muhammad bin ‘Umar binAbu Bakar bin Al Imam Wadi Al Ahqof Al Habib ‘Umar bin Seggaf Asseggaf.
Nasab yang mulia ini terus bersambung dari para pembesar ke kelompokpembesar lainnya, bagai untaian rantai emas hingga sampailah kepada tuan para pendahulu dan yang terakhir, kekasih yang agung junjungan Nabi Muhammad Saw.
Habib Abubakar Asseggaf dilahirkan di kota Besuki, sebuah, kota kecil di kabupaten Situbondo Jawa Timur, pada tanggal 16 Dzulhijjah 1285 H. Dalam pertumbuhan hidup beliau yang masih kanak-kanak, ayahanda beliau tercinta telah wafat dan meninggalkan beliau di kota Gresik. Sedang disaat-saat itu
beliau masih membutuhkan dan haus akan kasih sayang seorang ayah. Namun demikian beliau pun tumbuh dewasa di pangkuan Inayah Ilahi dalam lingkungan keluarga yang bertaqwa yang telah menempanya dengan pendidikan yang sempurna, hingga nampaklah dalam diri beliau pertanda kebaikan dan kewalian.
Konon diceritakan bahwa beliau mampu mengingat segala kejadian yang dialami beliau ketika dalam usia 3 tahun dengan secara detail. Hal ini tak lain sebagai isyarat akan kekuatan ruhaniah beliau yang telah siap untuk menampung luapan anugerah dan futuh dari Tuhannya Yang Maha Mulia.
Pada tahun 1293 H segeralah beliau bersiap untuk melakukan
perjalanan jauh menuju kota asal para leluhurnya, “Hadromaut”. Kota yang bersinar dengan cahaya para auliya’. Perjalanan pertama ini adalah atas titah dari nenek beliau (Ibu dari ayah beliau) seorang wanita sholehah “Fatimah binti ‘Abdullah Allan”. Dengan ditemani seorang yang mulia, As Syeikh Muhammad Bazmul, beliaupun berangkat meninggalkan kota kelahiran dan keluarga tercintanya. Setelah menempuh jarak yang begitu
jauh dan kepayahan yang tak terbayangkan maka sampailah beliau di kota “Seiwun”. sedang paman beliau tercinta “Al Allamah Al Habib ‘Abdullah bin Umar” beserta kerabat yang lain telah menyambut kedatangan beliau di luar kota tersebut.
Tempat tujuan pertamanya adalah kediaman seorang Al ‘Arifbillah yang terpandang di masanya, yaitu “Al Habib Syeikh bin ‘Umar bin Seggaf”. Sesampainya di sana Habib Syeikh langsung menyambut seraya memeluk dan menciumi Habib Abu Bakar Asseggaf, tanpa terasa air mata pun bercucuran dari
kedua matanya, sebagai ungkapan bahagia atas kedatangan dan atas apa yang dilihatnya dari tanda-tanda wilayah di wajah Habib Abu Bkar Asseggaf yang bersinar itu. Demikianlah seorang penyair berkata: “hati para auliya’ memiliki mata yang dapat memandang apa saja yang tak dapat dipandang oleh
manusia lainnya”. Dengan penuh kasih sayang, Habib Syeikh mencurahkan segala perhatian kepadanya, termasuk pendidikannya yang maksimal telah membuahkan kebaikan dalam diri Habib Abu Bakar yang baru beranjak dewasa. Bagi Habib Bakar Asseggaf menuntut ilmu adalah segala-galanya dan
melalui pamannya “Al Habib ‘Umar” beliau mempelajari ilmu fiqih dan tasawwuf.
Ketika menempa pendidikan dari sang paman inilah, pada setiap malam beliau dibangunkan untuk sholat tahajjud bersamanya dalam usia yang masih belia. Hal ini sebagai upaya mentradisikan qiyamullail yang telah menjadi kebiasaan orang-orang mulia di sisi Allah atas dasar keteladanan dari Baginda Rosulillah Saw. Hingga apa yang dipelajari beliau tidak hanya sebatas teori ilmiah namun telah dipraktekkan dalam amaliah kesehariannya.
Rupanya dalam kamus beliau tak ada istilah kenyang dalam menuntut ilmu, selain dari pamannya ini, beliau juga berkeliling di seantero Hadromaut untuk belajar dan mengambil ijazah dari para ulama’ dan pembesar yang tersebar di seluruh kota tersebut. Salah seorang dari sederetan para guru beliau yang paling utama adalah seorang Al ‘Arifbillah yang namanya termasyhur di jagad raya, guru dari para guru dizamannya ” Al Imam Al Quthub Al Habib ‘Ali bin Muhammad Al Habsyi” sebagai Syaikhun Nadzar. (Guru Pemerhati).
Perhatian dari maha gurunya ini telah tertumpahkan pada murid
kesayangannya jauh sebelum kedatangannya ke Hadromaut, ketika beliau masih berada di tanah Jawa. Hal ini terbukti dengan sebuah kisah yang sangat menarik antara Al Habib ‘Ali dengan salah seorang muridnya yang lain. Pada suatu hari Habib ‘Ali memanggil salah satu murid setianya. beliau lalu berkata “Ingatlah ada tiga auliya’ yang nama, haliah dan maqom mereka sama”. Wali yang pertama telah berada di alam barzakh, yakni Qutbul Mala’ Al Habib Abu Bakar bin ‘Abdullah Al ‘Aydrus, dan yang kedua engkau pernah melihatnya di masa kecilmu, yaitu Al Habib Abu Bakar bin ‘Abdullah Al ‘Atthos (yakni guru ku sendiri), adapun yang ketiga akan engkau lihat dia di akhir usia kamu. Habib ‘Ali pun tidak menjelaskan lebih lanjut siapakah wali ketiga yang dimaksud olehnya.
Selang waktu beberapa tahun kemudian, tiba-tiba sang murid tersebut mengalami sebuah mimpi yang luar biasa. Dalam sebuah tidurnya ia bermimpi bertemu dengan Rosulullah Saw, kala itu dalam mimpinya Nabi Saw menuntun seorang anak yang masih kecil sembari berkata kepada orang tersebut, lihatlah ..aku bawa cucuku yang sholeh “Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf”! Mimpi ini terulang sebanyak lima kali dalam lima malam
berturut-turut, padahal orang tersebut tak pernah kenal dengan Habib Abu Bakar Asseggaf sebelumnya kecuali setelah diperkenalkan oleh Nabi Saw.
Pada saat ia kemudian bersua dengan Habib Abu Bakar Asseggaf, iapun menjadi teringat ucapan gurunya tentang tiga auliya’ yang nama, haliah dan maqomnya sama. Lalu ia ceritakan mimpi tersebut dan apa yang pernah dikatakan oleh Habib Ali Al Habsyi kepada beliau. Kiranya tak meleset apa yang diucapkan Habib ‘Ali beberapa tahun silam bahwa ia akan melihat wali yang ketiga di akhir usianya, karena setelah pertemuannya dengan
Habib Abu Bakar ia pun meninggalkan dunia yang fana, berpulang ke Rohmatullah, Tak diragukan lagi perhatian yang khusus dari sang guru yang rnulia ini telah tercurahkan kepada murid kesayangannya, hingga suatu saat Al Habib ‘Ali Al Habsyi menikahkan Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf dengan salah seorang wanita pilihan gurunya ini di kota Seiwun, bahkan Habib ‘Ali sendirilah yang meminang dan menanggung seluruh biaya perkawinannya.
Selain Habib ‘Ali, masih ada lagi yang menjadi “Syaikhut Tarbiyah”
(Guru pendidiknya) yakni pamannya tercinta Al Habib ‘Abdullah bin ‘Umar Asseggaf. Adapun yang menjadi “Syaikhut Taslik” (Guru pembimbing beliau) Al Habib Muhammad bin ‘Idrus Al Habsyi. Sedang yang menjadi “Syaihkul Fath” (Guru pembuka) adalah Al Wali Al Mukassyif Al Habib ‘Abdul Qodir bin Ahmad bin Quthban yang acap kali memberinya kabar gembira dengan mengatakan:
“Engkau adalah pewaris haliah kakekmu ‘Umar bin Seggaf”.
Demikianlah beliau menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar,
mengambil ijazah serta ilbas dengan berpindah dari pangkuan para auliya dan pembesar yang satu dan yang lainnya di seluruh Hadromaut, Seiwun Tarim dan sekitarnya yang tak dapat di sebutkan satu persatu nama mereka. Setelah semuanya dirasa cukup dan atas izin dari para gurunya, beliaupun mulai meninggalkan kota para. auliya itu untuk kembali ke tanah Jawa, tepatnya pada tahun 1302 H.
Dengan ditemani Al ‘Arif billah Al Habib ‘Alwi bin Seggaf Assegaf
(bermakam di Turbah Kebon Agung Pasuruan) berangkatlah beliau ke Indonesia. Adapun tujuan pertama beliau adalah kota kelahirannya Besuki Jawa timur, setelah 3 tahun tinggal di sana, beliau lalu berhijrah ke kota Gresik pada tahun 1305 H dalam usia 25 tahun. Dan di kota inilah beliau bermukim. Mengingat usia beliau yang masih sangat muda, maka kegiatan menuntut ilmu, ijazah dan ilbas masih terus dilakoni beliau tanpa kenal lelah.
Beliaupun terus menerus berkunjung kepada para auliya dan
ulama yang telah menyinari bumi pertiwi (Indonesia) dengan ke sholehannya. Sebagaimana Al Habib ‘Abdullah bin Muhsin Al ‘Atthos, Al Habib Ahmad bin ‘Abdullah Al ‘Atthos, Al Habib Ahmad bin Muhsin Al Haddar, Al Habib ‘Abdullah bin ‘Ali Al Haddad, Al Habib Abu Bakar bin ‘Umar bin Yahya, Al Habib
Muhammad bin Ahmad Al Muhdhor dan masih banyak lagi yang lainnya.
Pada tahun yang sama tepatnya pada hari Jum’at, telah terjadi sebuah peristiwa yang di luar jangkauan akal manusia dalam diri beliau yaitu di saat beliau tengah khusyu’ mendengarkan seorang khotib yang menyampaikan khutbahnya di atas mimbar, tiba-tiba beliau mendapat lintasan hati Rohmani dan sebuah izin Robbaniy, ketika itu nurani beliau berkata agar beliau segera mengasingkan diri dari manusia sekitarnya. Hati beliau pun menjadi lapang untuk melakukan uzlah menjauhkan diri dari kehidupan dunia.
Seketika itu juga beliau beranjak meninggalkan Masjid Jami’ Gresik langsung menuju rumah, dan sejak saat itu beliau tidak lagi menemui seorang pun dan tidak pula memberi kesempatan orang untuk menemuinya. Hal ini beliau lakukan tiada lagi hanya untuk mengabdikan diri dan beribadah kepada Tuhannya dengan segenap jiwa raganya dan berlangsung sampai 15 tahun lamanya. Hingga tibanya izin dari Allah SWT agar beliau keluar
dari kholwatnya untuk kembali berinteraksi dengan manusia di sekitarnya.
Pada saat menjelang keluar dari khalwatnya, beliau disambut oleh
gurunya Al Habib Muhammad bin ‘Idrus Al Habsyi, seraya berkata. “Aku telah memohon dan bertawajjuh pada Allah selama tiga hari tiga malam untuk mengeluarkan Abu Bakar bin Muhammad Assegaf”. Habib Muhammad lalu menuntun beliau keluar dan membawanya berziarah ke makam seorang wali yang
tersohor dan menjadi mahkota bagi segala kemuliaan di zamannya, yakni Al Habib ‘Alwi bin Muhammad Hasyim.
Setelah ziarah, beliau berdua lalu berangkat menuju kota Surabaya ke kediaman Al Habib ‘Abdullah bin ‘Umar Asseggaf. Di tengah-tengah orang-orang yang hadir pada saat itu, berkatalah Al Habib Muhammad bin ‘Idrus sembari tangannya menunjuk ke arah Habib Abu Bakar “Ini adalah khasanah dari seluruh khasanah Bani ‘Alawi yang telah kami buka untuk memberi manfaat kepada orang khusus dan umum”.
Pasca kejadian tersebut, mulailah Habib Abu Bakar menetapkan jadwal Qiro’ah (pembacaan kitab-kitab salaf) di rumah beliau. Dalam waktu yg singkat beliau telah menjadi tumpuan bagi umat di zamannya, bagaikan Ka’bah yang tak pernah sepi dari peziarah yang datang mengunjunginya dari berbagai penjuru dunia. Siapa saja yang datang kepada beliau disertai dengan Husnuddzon (berbaik sangka) maka ia akan beruntung dengan tercapai segala maksudnya dalam waktu yang dekat.
Di majlis yang diadakan beliau itu beliau telah mengkhatamkan kitab “Ihya’ Ulumuddin” sebanyak lebih dari 40 kali. Dan disetiap
mengkhatamkannya, beliau selalu mengadakan jamuan besar-besaran untuk orang yang hadir di majlisnya. Habib Abu Bakar dikenal sebagai orang yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sirah dan jejak para salafnya, bahkan pada segala adat istiadatnya. Seluruh majlis beliau senantiasa dimakmurkan dengan kajian-kajian ilmiah yang bersumber dari semua kitab karya para salafnya.
Jika kita berbicara tentang maqom dan kedudukan beliau, maka tak satupun dari para Auliya’ pada masa beliau yang menyangsikannya. Beliau telah mencapai tingkatan “Asshiddiqiyyah Al Kubra” yang telah di isyaratkan sebagai “Shohibul Waqt” (panglima tertinggi para Auliya’ di masanya). Keluhuran maqamnya telah diakui oleh seluruh yang hidup di zaman beliau. Berkata Al Habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdhor (Bondowoso) dalam sebuah suratnya kepada beliau (dengan mengutip beberapa ayat Alqur’an).
“Demi fajar “Dan malam yang sepuluh” dan yang genap dan yang ganjil” (Sesungguhnya Saudaraku Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf adalah permatayang lembut yang beredar dan beterbangan menjelajah seluruh maqom para leluhurnya).
Berkata pula seorang panutan yang telah diakui keunggulan dan keilmuannya yakni Al Habib ‘Alwi bin Muhammad Al Haddad :
“Sesungguhnya Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf adalah “Al Quthbul Ghouts” dan sesungguhnya ia adalah tempat tumpuan pandangan Allah”.
Pada kesempatan lain Al Habib ‘Alwi bin Muhammad Al Haddad berkata:
“Aku tidak takut (segan) kepada satu pun makhluk Allah kecuali kepada Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf”.
Sebenarnya pada masa keemasan itu banyak sekali orang-orang yang patut disegani, namun kini mereka semua telah berpulang ke rohmat Allah SWT. Masih banyak lagi ungkapan-ungkapan Al Habib ‘Alwi bin Muhammad Al Haddad lainnya yang tak bisa di ungkapkan karena begitu banyaknya. Berkata juga seorang sumber kebaikan di zamannya, dan kebanggaan pada masanya, seorang Da’i yang selalu mengajak kejalan Allah dengan ucapan dan perbuatannya, Al Habib Ali bin ‘Abdurrahman Al Habsyi (Kwitang-Jakarta). Ketika itu di kediaman Habib Abu Bakar (Gresik), pada saat beliau menjalin persaudaraan dengannya, seraya memberi isyarat kepada Habib Abu Bakar dan air matanya berlinang, berkata kepada para hadirin saat itu “Ini (Habib Abu Bakar) adalah raja lebah (raja para auliya’) ia saudaraku di jalan Allah, lihatlah kepadanya! Karena memandangnya adalah ibadah”.
Berkata seorang panutan orang-orang yang ‘Arifbillah Al Habib Husein bin Muhammad Al Haddad, sesungguhnya Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf adalah seorang kholifah, dialah pemimpin para auliya’ di masanya, ia telah mencapai “Maqom As Syuhud” hingga beliau mampu menerawang hakekat dari segala sesuatu. Beliau melanjutkan ungkapannya dengan mengutip sebuah ayat Al Qur’an “Sungguh patut jika dikatakan padanya; Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) (QS: Azzukruf ayat 59).
Maksudnya beliau tidak lain hanyalah seorang hamba yang telah
dilimpahi nikmat dan anugerah Allah SWT. Kiranya telah cukup sebagai bukti keluhuran maqom beliau yang telah mencapai kedudukan bersua dengan Nabi Saw. dalam keadaan terjaga. Berkata yang Habib Abu Bakar bahwa:
“Nabi SAW telah masuk menemuiku sedang aku dalam keadaan terjaga, beliau lalu memelukku dan akupun memeluknya”.
Para auliya’ bersepakat, bahwa Maqom Ijtima’ (bertemu) dengan Nabi Saw dalam waktu terjaga adalah sebuah maqam yang melampaui seluruh maqom yang lain. Hal ini tidak lain adalah buah dari Ittiba’ (keteladanan) beliau yang tinggi terhadap Nabinya Saw. Adapun kesempurnaan Istiqomah merupakan puncak segala karomah. Seorang yang dekat dengan beliau berujar bahwa aku sering kali mendengar beliau mengatakan:
“Aku adalah Ahluddarak, barang siapa yang memohon pertolongan Allah melaluiku maka dengan izin Allah aku akan membantunya, barang siapa yang berada dalam kesulitan lalu memanggil-manggil namaku maka aku akan segera hadir di sisinya dengan izin Allah”.
Pada saat menjelang ajalnya, seringkali beliau berkata “Aku
berbahagia untuk berjumpa dengan Allah” maka sebelum kemangkatannya ke Rohmat Allah, beliau mencegah diri dari makan dan minum selama 15 hari, namun hal itu tak mengurangi sedikitpun semangat ibadahnya kepada Allah SWT. Setelah ajal kian dekat menghampiri beliau, diiringi kerinduan berjumpa dengan kholiqnya, Allah pun rindu bertemu dengannya, maka beliau pasrahkan ruhnya yang suci kepada Tuhannya dalam keadaan ridho dan diridhoi
Dan wafatlah Habib Abu Bakar Asseggaf (seorang panutan ummat dan seluruh auliya di zamannya hingga sekarang) pada hari Ahad malam Senin, hari ke 17 di bulan Dzulhijjah 1376 H, dalam usia 91 tahun. Dan beliau dimakamkan di sebelah Mesjid Jami’ Gresik.
Semoga kita semua dapat madad dan barokah beliau, hingga kita semua mati beriman dan berkumpul bersama beliau dan Al Musthofa Sayyidina Muhammad Saw.
Ada yang menarik dari keberagaman aliran dalam islam seperti yang telah di lansirkan oleh Rasuulullah sebelum nya bahwa umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.. dan diantaranya adalah Ahlus sunnah wal jamaa'ah ( golongan yang di katakan selamat oleh Rosuulullaah ), Mu'tazilah/Qodariyah/Murji'ah, dan Jabbaariyah, yang mana ketiga tiganya berlainan faham dalam mensifati dzat gusti Allah.. Mu'tazilah bersebrangan faham dengan jabbariyah, sedangkkan Ahlus Sunnah wal jamaa'ah berada ditengah tengah nya..
Mungkin tidak pernah terdengar oleh kita akan adanya suatu tokoh wanita yang pernah muncul dahulu, yang berhati sangat ikhlas dan benar benar menyerahkan seluruh harta jiwa raganya untuk kemajuan da'wah islam selain Khodijah.. Namun pernah ada dahulu tokoh yang sama seperti Khodijah yang Ikhlas dan rela menyerahkan seluruh jiwa raganya untuk kemajuan dan kebenaran Islam. umurnya masih sangat muda belia, tapi beliau mempunyai semangat serta kecerdasan otak yang menurun dari ayahnya,, Beliau adalah FATIMAH BINTI GHOZALIY .. seorang putri dari Imam yang ternama dari Ahlus Sunnah wal Jamaa'ah,, seorang yang di nisbatkan sebagai HUJJATUL ISLAAM pengarang dari berbagai kitab kitab ternama seperti Ihya' 'Uluumud Diin dan lain lain nya.. seorang yang ahli Kalam dalam perdebatan nya melawan faham faham Mu'tazilah yang menyesatkan.. Betapa tidak, beliau ikhlas merelakan kecantikan serta keremajaanya kepada seorang tua renta, Imam Zamakhsyari, pengarang tafsir al-Kasyaf yang fenomenal itu. Ia (Fathimah) melakukan semua itu demi tegaknya akidah Islam yang benar. Dan Imam Zamakhsyari adalah tokoh terpenting dalam aliran Mu'tazilah dimana beliau adalah sang kuda hitam di dalam kelompok nya..
Dahulu antara Imam Ghozali dengan Imam Zamakhsyari terlibat perdebatan sengit mengenai konsep fi’il (tindakan) Allah tentang Qudat dan iradat Nya kepada manusia dan manusia sebagai Makhluq dan objek itu sendiri. Imam Ghazali yang mewakili Madzhab Ahlus Sunnah wal Jamaa'ah yang biasa di sebut SUNNY berpendapat bahwa fi’il (Qudrah Iradah) Allah itu absolut (mutlak) dan universal. Fi’il itu membawahi semua fi’il makhluk yang ada. Sebaliknya, fi’il manusia sangatlah terbatas. Bahkan tidak punya sama sekali. Akan tetapi, kita sebagai manusia harus ber ikhtiar (berusaha) sekuat tenaga dan semampunya sembari menyerahkan sepenuh hati hasilnya pada Allah Subhaanahu Wata'aalaa. Lantas Imam Zamakhsyari menentang pendapat itu yang mana beliau adalah mewakili dari faham Mu'tazilah. Beliau menentang dengan sangat lantang,, " Aku bersilangan pendapat dengan mu wahai Ghazaliy " Manusia mempunyai kehendak dan tindakan penuh atas dirinya sendiri atas qudrah dan iradah yang telah di serahkan Allah atas nya. Manusia independen dalam berbuat ( dalam ber fi'il) tanpa ada intervensi dan pengaruh sedikitpun dari pihak luar. termasuk intervensi dari Tuhan sekalipun. Sepenuh nya manusia berkuasa dan berkehendak atas dirinya sendiri. Jadi ada jarak diameteral yang membedakan antara fi’il Tuhan dan fi’il manusia. Keduanya mempunyai wilayah sendiri-sendiri. Itulah sebab sebenarnya manusia dapat menentukan takdirnya sendiri. Nasib berada di tangan masing-masing manusia!”,Innallaaha yughoyyiru maa biqowmin hattaa yughoyyiruu maa bi anfusihim .
Kedua Imam besar tersebut berdebat tidak hanya mengajukan argumen Burhani (nalar logis) saja, melainkan juga fashih mencukil dalil-dalil shohih dari Al-Qur’an dan Hadits”
Setelah berlangsung perdebatan sengit, akhirnya Imam Ghozali berinisiatif untuk menyerah. Tapi bukan menyerah layaknya seorang pecundang. Melainkan penyerahan yang justru menjanjikan kemenangan tentunya. Toh, masih ada babak dua, tiga dan seterusnya. inilah salah satu kecerdasan imam Ghazaliy, lebih memilih kalah dan mencari inisiatif jalan kedua untuk menang ketimbang mempertahankan perdebatan yang tiada usai nya. Seberapapun dalil yang di lontarkan tak akan ada gunanya kalau memang orang itu sudah benar benar tertutup mata hati nya seperti ungkapan Imam Bushiri dalam Burdah nya:
قد ينكر العين ضوء الشمس من رمض وينـكر الـفـم طـعـم المــاء من سقـم
Sungguh terkadang orang yang sakit mata itu merasa bahwa matahari itu tak ada
Dan terkadang juga orang yang sedang demam (sakit) itu mulutnya mengingkari akan segarnya air yang ada ( yg terasa hanya pait )
Kita telah membuka kebenaran dengan sejelas jelasnya , tapi mereka masih saja mengingkari akan kebenaran itu ya karna yang sakit adalah hati mereka yang tertutup. Kita sebagai manusia berusaha menyadarkan kalaupun Allah belum memberikan hidayah maka tak akan bisa.
Imam Ghozali pun undur diri dan langsung beringsut ke rumah. Sesampainya di rumah, beliau disambut oleh istri dan putrinya, Fathimah. Sambil duduk beristirahat Imam Ghazali menuturkan semua kisah perseteruannya kepada dua matahari hidup nya tersebut. Tak ada secuilpun yang tersisa dari cerita Imam Ghozali, semua diutarakannya. Ajaib, entah dapat ilham dari mana, setelah bercerita Imam Ghozali spontan mendapat ide brilian. Apa itu? Yakni, untuk menguatkan pendapatnya tentang konsep fi’il harus dilandasi fakta dan bukti yang riil. Bukankah kaum Mu’tazilah begitu gemar dengan dalil-dalil logis plus praktis? Akhirnya beliau pun mecari-cari apa gerangan yang dapat membuat Imam Zamakhsyari tersadar?
Terpikir dalam benaknya, bukankah Imam Zamakhsyari sudah berumur uzur, bagaimana jika dinikahkan saja dengan putri jelitanya, Fatimah yang masih muda belia belasan tahun? Pasti sang Imam Mu’tazilah itu akan mau, dan sesegera mungkin mangakui “kekeliruannya”. Caranya? Bukankah energi seorang tua renta dengan anak remaja begitu terpaut jauh yang sangat (terutama dalam gairah biologis). Dan saya yakin, Imam akan ampun-ampunan dengan anak saya” pikir Imam Ghozali kala itu.
Imam Ghozali melakukan inisiatif itu bukan sebab hendak mengeksploitasi anak gadisnya, Fatimah. Tapi murni bertujuan agung nan suci: memperjuangkan ajaran akidah agama yang benar. Buktinya, beliau tidak memaksa Fatimah. Malahan, Fatimah sendiri yang langsung mengapresiasinya secara antusias dan positif. Karena Fatimah sadar sedari awal, bahwa dakwah agama lebih penting dari semuanya. Maka, pengorbanan harus menjadi suatu yang niscaya yang di berikan. Toh, jika dibandingkan dengan pengorbanan pejuang-pejuang Islam perempuan terdahulu (Siti Hajar, Siti Asyiah, Siti Khadijah, misalnya), pengorbanan yang dilakukan Fathimah tak ada apa-apanya. Sejujurnya, inilah visualisasi paling indah dan harmonis tentang sebuah epos perjuangan, pengorbanan, dan visi antara orang tua dan puterinya dalam kaitannya dengan agama. Sungguh suatu keluarga yang penuh di berkahi Allah...
Rencana jitu pun sudah tersusun, tinggal pelaksanaannya saja. Jadilah Imam Ghozali bertandang ke kediaman Imam Zamakhsyari guna membahas penawaran emas itu. Meski awal nya sang Imam Mu'tazilah itu agak enggan, tepatnya malu-malu, tapi pada akhirnya beliau mengiyakan juga. Siapa yang tak mau mendapat rizqi nomplok seperti itu? Lagian dia juga sudah tua dan belum menikah, kapan lagi, apalagi ini adalah seorang anak dari keluarga terpandang daalam hal 'Ilmu..
Resepsi pernikahan pun digelar. Tamu-tamu dari seantero Bashrah dan Kuffah berdatangan hingga larut malam. Dan, tibalah saat di mana kedua mempelai itu harus menapaki malam terindah yang lazim disebut “malam pertama”. Malam pertama yang bakal menentukan laju sejarahnya konsep fi’il Khaaliq dan Makhluq di kalangan para Teolog Islam.
Peperangan terjadi kala malam itu, mempertaruhkan jiwa raganya sang gadis belia nan cantik jelita yang akan di bayar dengan sadar nya sang Imam ke adqidah kebenaran. jebreeeet jebreeet jebreeeeet............. aaaah... :D.
Ronde pertama sudah dilalui. Fathimah masih segar bugar. Sebaliknya sang Imam, nafasnya mulai terengah-engah tak terkendali. Setelah ambil jeda sejenak, Fathimah kembali merengek minta ronde kedua agar sesegera dilakukan. Disini lah kecerdasan Fatimah, bukan karna nafsu yang di kedepankan nya , akan tetapi niat nya untuk menyadarkan sang Imam. Sang Imam masih mampu mengabulkan, meski dengan setengah hati. Jebreeeet... jebreeet..... jebreeeeet............. aaaah... :D. Setelah perang yang begitu melelahkan berkecamuk akhirnya selesai juga ronde kedua, sang Imam pun lemas tak berdaya...
Pada titik ini Fatimah pun masih segar bugar, dan akal nya pun berjalan. Fathimah mengiba agar di adakan ronde yang ke tiga, sang Imam sudah ampun-ampunan tanda tak ada lagi daya yang tersisa. Ampuuuuun deeek,,, ampuuuuuun.... dengkulku sudah melocot, nafas ku tinggal sedikit tersisa... ujar sang imam Zamakhsyari.
Pada titik inilah, rencana fatimah itu digolkan dan berjalan mulus semulus tubuh belia nya. Fathimah menyela sang suami; “Bagaimana sampean ini? Katanya fi’il manusia itu independen dan kuat. Tapi kok,,,,keok?” heeeeeh.... apa itu...
Seperti tertimpa langit lapis tujuh, sang Imam tersadar dirinya telah dijadikan “kelinci percobaan” oleh rival pemikirannya yang tak lain adalah mertuanya sendiri, Imam Ghozali. Tapi meski begitu, berkat rahmat dan petunjuk-Nya, sang Imam menyadari kekeliruruan pemikirannya tentang fi’il selama ini: bahwa fi’il manusia memang dla’if dan terbatas. Dan akhirnya dia mengaku akan kebenaran aqidah yang di emban oleh mertua dan istrinya sendiri.. Fatimah pun berdecak senyum dan bersyukur kepada Allah atas hidayah dan pertolongan Nya.
Oleh sebab itu, manusia tidak usahlah belagu dan sok kuat. Karena memang keterbatasan dan kelemahan sudah menjadi fitrah kita dari semula. Termasuk keterbatasan dalam hal bertindak dan berupaya. Tidak ada itu namanya free will atau free ask untuk manusia. Apalagi Will to Power seperti yang dikhotbahkan Nietcszhe, Filsuf gila dari Jerman, seabad silam! Itu keblinger! Semua ada rambu-rambu dan batasnya!
Begitulah kisah Fatimah yang ikhlas seorang putri Imam kenamaan,, Semoga jadi renungan bersama bagi kita terutama bagi kaum wanita yang berkarir ataupun yang bercita cita menjadi seorang wanita yang sholihah.. Sudah seberapa besar kita berkorban untuk agama dan Rabb kita,,, kita sendirilah yang mampu menjawab...
JAKARTA – Jelang perayaan hari raya Idul Adha 1433 H, aktivitas jual beli hewan kurban mulai ramai di pasaran.
Namun seiring semakin mudahnya akses internet, aktifitas dagang hewan kurban ini ternyata juga merambah dunia maya. Seperti yang terlihat di situs jual beli Tokobagus.com, ratusan hewan kurban dari sapi hingga kambing dijual secara online.
Salah seorang penjual hewan kurban di Tokobagus.com bernama Parjo dari Cipinang Melayu Jakarta Timur mengaku baru tahun ini menjalakan bisnis jual beli hewa kurban melalui internet. Jumlah yang dijual pun hingga puluhan ekor, ada 40 ekor kambing dan 8 ekor sapi yang dipasarkannya secara online di Tokobagus.com.
Harganya pun bervariasi dari Rp1 juta hingga Rp3 juta untuk kambing, sedangkan untuk sapi ia menjual dari harga Rp9 juta hingga Rp13,6 juta tergantung bobotnya.
"Sejak saya memulai usaha hewan kurban tahun 80-an, dan tahun ini mencoba jualan di internet, hasilnya saya kebanjiran order, apalagi jualan di internet ternyata gratis," ungkap Parjo girang.
Manager Humas Tokobagus.com Ichwan Sitorus menuturkan aktifitas member Tokobagus.com yang berjualan hewan kurban tahun ini di situsnya meningkat dibanding tahun lalu.
"Tahun ini meningkat, ada lebih dari 80 pedagang yang jualan di Tokobagus.com, rata-rata mereka menjual ratusan kambing ataupun sapi dengan kualitas yang memadai. Umumnya member-member pedagang hewan kurban di Tokobagus.com ini berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat," jelas Ichwan. (amr)
Demokrasi sama sekali tidak bertentangan dengan Islam karena di dalamnya terdapat prinsip-prinsip Islami yang jelas termaktub dalam al-Qur’an dan al-Hadis. Yusuf Qardlawi bahkan menyebut demokrasi dengan Islam itu sendiri (Jawhar al-Islam). Pada demokrasi sudah mencerminkan praktek syura’
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
(QS. Ali Imran: 159),
Ahl Al-Halli wa Aqdi
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
(QS. Al-Nisa’: 59),
menolak penguasa despotik
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آَتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
(QS. Al-Baqarah: 258)
Mengikuti suara mayoritas
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(QS. Al-Tawbah: 105)
الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آَيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ آَمَنُوا كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
QS. Al-Ghafir: 35) .
Fahmi Huwaidi dalam bukunya yang berjudul al-Dimuqrhutiyyah wa al-Islam, menegaskan bahwa pemerintahan dengan praktek Khilafah juga sebenarnya tak lepas dari kerelaan rakyat (ridla al-ummat). Kedaulatan yang ada dalam praktek Khilafah tidak merepresentasikan kedaulatan Tuhan. Toh pada kenyataanya Ekses dari kedaulatan (dalam ranah politik) di tangan Tuhan sangat berbahaya sekali, karena bisa menjadi legitimasi seorang Khalifah untuk berbicara atas nama Tuhan, dan yang membangkang seolah membangkang pada Tuhan. Apalagi bila yang menjadi kholifah adalah orang yang sangat kolot pandangannnya, Tentu saja ini pandangan yang keliru. Dan sangat potensial melahirkan pemimpin despotik.
Lebih menarik lagi Syaikh Muhammad Imarah dalam bukunya yang bertajuk al-Dawlah al-Islamiyyah baina al-Ilmaniyyah wa al-Shulthat al-Diniyyah merasionalisasikan gagasan ini pada logika yang paling dekat; jika kedaulatan ada di tangan rakyat, maka Khalifah adalah wakil dari rakyat dan mengatur urusan rakyat. Sedang jika mengatakan kedaulatan Tuhan, maka Khalifah adalah wakil Tuhan dan merepresentasikan maksud Tuhan. Lalu, apa yang salah dengan demokrasi jika membawa kemaslahatan bersama?
Pun Jika berpijak pada fikih klasik, maka pemerintah yang dipilih oleh rakyat dan terdapat wakil rakyat yang menduduki parlemen sudah sah secara syar’i. Oleh karena itu, ketika melihat konteks Indonesia, pemerintah Indonesia sudah sesuai dengan tata cara pemilihan pemimpin yang disebutkan dalam fikih klasik, karena presiden dilantik oleh MPR. Dan MPR adalah wakil rakyat yang statusnya tak berbeda dengan Ahlu al-Halli wa al-‘Aqdi. NKRI HARGA MATI!
Bayangkan Ia adalah seorang aktris yang tidak tertarik untuk terlibat dalam membuat film. Ia tinggal di California dan menanggapi panggilan casting generik untuk film indie yang disebut Desert Warrior. Panggilan casting menggambarkannya sebagai "drama sejarah gurun ditetapkan di Timur Tengah" yang akan diadakan shooting di LA di lokasi backlot selama 18 hari.
Ini adalah bagian kecil, tetapi wanita sebagai aishah ra muda itu mendapatkannya. Direktur mengirimkan Ia bagian dari skenario dengan karakter Ia di dalamnya. Beberapa adegan Ia terdiri dari interaksi dengan George, protagonis. Salah satu baris dialognya menyerahkan kepada karakter pendukung adalah: "Tuhan Ia seorang penganiaya anak?" ia mungkin tidak berpikir banyak.
wanita itu berada di lokasi shooting selama tiga hari dan dibayar $ 500 untuk gaji Setahun sedikit kemudian, diperpanjang 14 menit trailer / mash-up untuk film ini muncul secara online tapi, ganjil, sekarang disebut Innocence Muslim.wanita itu bernama Anna Gurji, Gadis yang memerankan suatu peran yang dirinya sendiri tidak tahu akan seperti sekarang ini.
Ia sedang menonton itu, mungkin kecewa dengan nilai-nilai yang diangkat. Ada hasil shootingan yang canggung dan menggelikan, banyak background yang dibuat seolah olah film kartun, aktris itu selama sembilan menit berada di dalam dan hey - itulah Ia! Hanya itu bukan suara Ia dan garis telah berubah. Karakter Ia sekarang mengatakan "Ia adalah Muhammad seorang penganiaya anak?"
Ia menyadari "George" sebenarnya Nabi Muhammad. Trailer menggambarkan dia dalam cara yang sangat provokatif - kebohongan, idiot, hidung belang, yang berlumuran darah memegang pedang-psiko yang berteriak hal-hal seperti "setiap non-Muslim adalah kafir! Tanah mereka, perempuan mereka, rampasan mereka rampasan kami! "
Dan efek dari semua itu terasa kini dan nanti, entah sampai kapan lagi…….
Read More >>
Beda antara iran dengan indonesia. Iran sudah jelas melarang secara institusi dan disahkan oleh parlemen, dan sempat menghalalkan darah ahlusunnah;, sedangkan Indonesia belum dan jangan sampai seperti iran.
Kalau melihat pernyataan bupati sampang, jelas akar masalahnya ada di tajul muluk dan rois. sebelum kedatangan ajaran mereka, g ada konflik. Jadi ghulat dua2nya ini yang menimbulkan konflik.
kalau kita lihat sejarah politik islam, tentu saja Rasul juga bermuamalah dengan ahlu dzimmah seperti yahudi, bahkan diantara mereka dari bani khazraj ikut berperang bersama rasulullah, padahal mereka menyembah berhala dan lain sebagainya. Apalagi yang sudah beriman.
Saya rasa terlalu dipaksakan jika harus melarang secara institusional, yang dilarang ya ajarannya. Bukan institusinya. Adapun institusinya wajib didakwahi secara kontinyu oleh orang orang terlatih dan terpercaya untuk menasehati dan mendakwahi mereka, yangg sudah disepakati dan ditunjuk oleh lembaga seperti MUI.
Salah satu upaya pelestarian aswaja adalah dengn dakwah melalui hiwar. dan mengajarkan mereka fikih aqalliyat muslimah kepada yang minoritas. Menghaormati hak-hak mereka, sehingga akal dan hatinyanya bisa ikhlas menerima saat di khitab.
Saya kira pemahaman ini harus dibenahi. baik yang sunni harus paham fikih secara menyeluruh, terutama fikih ijtima'i dan 'alaqah dauliyah yang diatur dalam islam. serta menyadari, kita ini darusalam, darul harb, atau darul 'ahd? Siapa yang jadi qadhi, mufti, dan apa status masyarakat tersebut., mengetahui orang itu salah, bid'ah, murtad saja tidak cukup. Karena kalau cukup, tentu hasilnya akan ada pembunuhan masal. Dan sejarah aswaja yang hidup bukan didalam darussalam tidak pernah mencatat hal terseb, kecuali wahabi dan syiah rawafidh.
Syarat ulama secara umum mengenai darul harb, jika pemimpinnya bukan muslim, dan tidak ada kesepakatan apapun dgn pimpinan tsb.
Adapun menurut kalangan hanafiyah, zaidiyah dan beberapa fuqoha, ada bbrp syarat lain; diantaranya pemimpinnya bukan muslim, dan tidak bisa menerapkan syariat islam. kalau negara tersebut mempunyai iklim yang melindungi, misalkan gurun dan lautan luas yang menjaga dari agresi negara lain, maka tidak dinamakan darul harb (tapi syarat ini akan batal menimbang keadaan perang yang sudah tidak perhatian sama letak geografis).
Kemudian juga ketidakamanan orang islam ataupun ahlu dzimmah dalam negara tersebut, maka barulah ia dinamakan darul harb. Yang terakhir inilah sebenarnya yang lebih condong kepada ushul 'alaqah yaitu as-salam.
Kemudian juga ketidakamanan orang islam ataupun ahlu dzimmah dalam negara tersebut, maka barulah ia dinamakan darul harb. Yang terakhir inilah sebenarnya yang lebih condong kepada ushul 'alaqah yaitu as-salam.
Sebaiknya kita mencegah hal hal yang mencederai kesatuan nasional. baik wahabi takfiri, syiah takfiri dsb. Karena kalau mereka dilarang secara serempak, dikhawatirkan akan terjadi pertumpahan darah yang dimana kita pada akhirnya tidak akan bisa membedakan dan malah merampas hak orang lain. Yang belajar sulit membedakan, apalagi awam?
Maksud dari serempak dalam artian institusi. :) Tapi ya itu, kadang banyak memahami kalau kita ini negara aswaja dan berada dalam darussalam Atau bahkan darulharb. Padahal kita adalah negri darul 'ahdi. :)
untuk memudahkan perbandingan saja, fikih orang yang meninggalkan shalat baik juhud, maupun kaslan dan enggan taubat dihukumi sebagai orang murtad dan layak dibunuh. Nash shariih. qath'iy. Tapi waqi'? :)
apakah fenomena ini tidak lebih banyak? :)
Saya rasa pendidikan islam menyeluruh adalah kunci jawaban dari segala permasalahan mainstreams yang ada di indonesia.
Berita heboh terkini. Kasus di Libya hampir sama dengan kasus Timor Timur, dengan alasan HAM, Demokrasi dan PBB akhirnya Timor Timur Lepas dari Indonesia. Dibawah tekanan Australia, Amerika dan PBB atas nama HAM dan Demokrasi, akhirnya pemerintah BJ Habibie saat itu tidak sanggup lagi menghadapi tekanan politik yang bertubi-tubi dari para penjajah Kapitalis yang mengincar Minyak di celah Timor.
begitu juga dengan libya, dengan alasan HAM AS dan sekutunya menyerang pemerintahan Khadafi padahal ujung2nya ingin menguasai minyak di libya.
Menurut pengamat militer ibu Connie Rahakundini Bakrie skenario AS menyerang libya dan timur tengah sudah di rancang dari awal. karena semua negara tersebut terdapat sumber minyak bumi yang besar. Bahkan Ibu connie menambahi kalau sasaran AS selanjutnya adalah papua.
wow..benar-benar mengagetkan..!!!!
Pernyataan ibu connie pada siaran tv one sabtu 26/3 2011 bukannya tanpa dasar. Kabar Papua menjadi target AS berikutnya sudah beredar di kalangan intelejen.
Sebuah sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri mengungkap adanya usaha intensif dari beberapa anggota kongres dari Partai Demokrat Amerika kepada Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk membantu proses ke arah kemerdekaan Papua secara bertahap.
Karena dengan tampilnya Presiden Barrack Obama di tahta kepresidenan Gedung Putih, praktis politik luar negeri Amerika amat diwarnai oleh haluan Partai Demokrat yang memang sangat mengedepankan soal hak-hak asasi manusia. Karena itu tidak heran jika Obama dan beberapa politisi Demokrat yang punya agenda memerdekakan Papua lepas dari Indonesia, sepertinya memang akan diberi angin.
Beberapa fakta lapangan mendukung informasi sumber kami di Departemen Luar Negeri tersebut. Betapa tidak. Dalam dua bulan terakhir ini, US House of Representatives, telah mengagendakan agar DPR Amerika tersebut mengeluarkan rancangan FOREIGN RELATION AUTHORIZATION ACT (FRAA) yang secara spesifik memuat referensi khusus mengenai Papua.
Kalau RUU ini lolos, berarti ada beberapa elemen strategis di Washington yang memang berencana mendukung sebuah opsi untuk memerdekakan Papua secara bertahap. Dan ini berarti, sarana dan perangkat yang akan dimainkan Amerika dalam menggolkan opsi ini adalah, melalui operasi intelijen yang bersifat tertutup dan memanfaatkan jaringan bawah tanah yang sudah dibina CIA maupun intelijen Departemen Luar Negeri Amerika.
Karena itu, Departemen Luar Negeri RI haruslah siap dari sekarang untuk mengantisipasi skenario baru Amerika dalam menciptakan aksi destabilisasi di Papua. Berarti, Departemen Luar Negeri harus mulai menyadari bahwa Amerika tidak akan lagi sekadar menyerukan berbagai elemen di TNI maupun kepolisian untuk menghentikan adanya pelanggaran-pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
campur tangan Amerika dengan skenarionya berusaha agar Papua lepas dari NKRI. Amerika tentu punya alasan agar Papua lepas dari Indonesia, Papua adalah mutiara hitam dari timur, sebuah tanah yang kaya raya, dengan kekayaan alam yang luar biasa banyaknya serta kandungan emas di bukit Freeport yang melimpah membuat para Kapitalis penajajah serakah ngiler dibuatnya.
Padahal kalau kita tahu pembagian royalty freeport indonesia hanya mendapat 1 %, sedangkan asing mendapat 99%.
sungguh lucu yah..
masa tukang cangkul hasilnya jauh lebih banyak dari yang punya tanah.
Alasan utama yang menjadi isu pemisahan Papua dari NKRI adalah Kemiskinan, pemerintah Indonesia yang tidak mampu mengentaskan kemiskinan di Papua menyebabkan isu-isu sparatis berkembang.
Kemiskinan Papua adalah salah satu akibat dari sistem Kapitalisme yang diterpakan di Indonesia, emas Papua yang seharusnya mampu memakmurkan rakyat Papua justru dirampok oleh Freeport dan perusahaan asing milik Kapitalis Penjajah.
Isu-isu HAM dan Demokrasilah yang sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat agar Papua bisa lepas dari NKRI, dengan isu ini diharpakan akan terjadi referendum bagi tanah Papua. Yang selanjutnya mengantarkan Papua ke arah pemisahan diri dari NKRI.
Karena itu Saya himbau kepada warga indonesia
lupakanlah masalah perbedaan suku, agama, ras..
mari kita bersatu. waspadai bersama gerakan ormas yang menjurus pada anarkis. waspadai ormas yang berdalih ingin memperjuangkan papua.
Berhati-hatilah karena intelejen asing sudah ada di sekitar kita.
Mari kita sama - sama jaga kedaulatan RI supaya tidak sampai terpecah belah.
Berita ini bukan sekedar omong kosong. Anda bisa bookmark postingan ini kemudian tunggu beberapa waktu nanti. jika pemerintah kita lemah, maka papua akan memisahkan diri dari kedaulatan RI.
ATEISME DAN TEISME INDONESIA: Sebuah Dunia Yang Membingungkan
oleh Naga Sukma
aku tak tahu apa yang di cari oleh seorang yang mengaku dirinya ATEIS. dan aku juga tak tahu apa yang di cari oleh orang yang mengaku dirinya TEIS. hari kian hari perdebatan di antara mereka kian bising: mencaci, mengolok ngolok, saling membenci dan bahkan tak jarang saling membunuh. saat aku memasuki grup grup maya, yang ada hanya kekecewaan di sana sini. kecewa terhadap ateisme dan kecewa terhadap teisme. saat aku mencoba memasuki dunia nyata, kekecewaan itu berlipat ganda. sampai sekarang aku belum tahu pasti kenapa orang orang yang menempatkan dirinya di posisi yang saling berlawan itu saling menatap penuh dengki? karena yang aku tahu adalah cacia cacian yang keluar di antara kedua belah pihak, sebuah warna yang membuat mataku buta. aku hampir tak mendapatkan apa apa. yang aku dapatkan hanya rasa muak, marah, kecewa, dan frustasi sehingga aku berpikir, kenapa tidak diakhiri saja semuanya?
Saat aku melihat dan mengamati ateisme dan teisme yang ada di negara ini, aku seakan mengamati tubuh tubuh yang terkoyak parah di kedua belah pihak. aku jadi ingat apa yang pernah di tulis oleh ali syariati, manusia manusia yang bertubuh abad 14 namun mempunyai pola pikir abad modern, 21. tubuh tubuh yang terkoyak dan saling berebut dan saling mendominasi.
Russel benar saat ia mengatakan kemarahan orang orang eropa mengenai agama kristen hanya bisa diketahui dan dirasakan oleh orang orang eropa itu sendiri. namun aku bingung, apa yang membuat orang orang asia marah hari ini dan akhirnya terkoyak koyak dalam sebuah dunia yang tak jelas? terlebih di Indonesia: di lain sisi ia membenci agamanya atau zamanya, di lain pihak ia tak ingin lepas dan mempertahankannya. sehingga tak akan pernah benar benar menjadi seorang agnostik maupun ateis sempurna seperti di barat. akhirnya, yang terjadi hanyalah marah dan kebenciaan yang luar biasa tanpa tahu mengapa?hal yang cenderung ceroboh adalah ateisme dan teisme di negeri ini tidak mempunyai kualitas yang cukup untuk mempertahankan apa yang mereka bela. ateisme dan teisme di barat lahir dengan kadar intelektualitas tinggi sehingga mempunyai alasan yang kuat untuk saling menolak kedua belah pihak. namun ketika salah satunya lebih kuat dan memiliki bukti maupun alasan yang cukup untuk membuat salah satunya diam, maka salah satunya mengalah dengan wajar mengakui kekalahan mereka. entah mereka kalah karena faktor para pengikutnya atau kalah karena alasan alasan tertentu yang kuat. yang satu bisa pindah menjadi ateis yang asalnya adalah teis karena mengaku kalah dalam perdebatan intelektual atau sains, dan yang satunya memilih jadi teis yang asalnya ateis karena menemukan bukti kuat di mana kepercayaan ateisme yang ia pegang runtuh oleh bukti bukti kuat adanya Tuhan dan lain sebagainya. walaupun begitu, hari ini masyarakat eropa atau barat sedang menuju pada ketidakpuasan yang sama yang di miliki oleh orang orang asia. dan semakin hari semakin banyak menumbukan generasi yang muak terhadap zamannya namun tak memiliki dasar keagamaan atau intelektualitas yang kuat.
Karen armstrong pernah mengatakan ateisme modern cenderung membabi buta tanpa tahu apa yang sedang mereka serang. seakan akan mereka membenci tanpa dasar dengan pengetahuan yang tak memadai mengenai musuhnya yaitu, teisme modern. anehnya teisme modern pun tak memiliki kualitas yang cukup untuk menyerang balik ateisme modern. terbukti meraka selalu gagap dan banyak ketinggalan banyak hal seperti yang pernah diungkapkan oleh john f haught. akhirnya ateisme dan teisme sama sama menunjukkan ketidakmampuannya masing masing dalam menyerang kelemahan kelemahan lawannya. yang kita lihat akhirnya hanya saling benci, melempar cacian dan olok olok dan selalu diiringi dengan hinaan hinaan. dan anehnya hal itu terus berlanjut tanpa mereka mau merubahnya. dan yang paling sering adalah kedua belah pihak sering mengelak dan berputar putar tak jelas saat tak mempunyai bahan untuk mempertahankan posisinya masing masing. hal yang paling membuat malu adalah kebanyakan tak mau mengakui kalah. mereka yang kalah tak mempunyai cukup bukti atau alasan untuk mempertahankan apa yang diyakini lebih memilih menghilang, kabur dan bungkam atau malah menghina tanpa sebab yang jelas. inilah kondisi tragis ateisme dan teisme yang ada di indonesia.
Ateisme di indonesia itu unik. ateisme yang tak mau mencabut akar tubuh dan jiwanya yang pernah dibesarkan di tempat ia dilahirkan. begitu juga teisme di negeri ini. teisme yang bahkan kadang terlihat menyerupai ateisme dalam banyak hal. ateisme dan teisme di indonesia akhirnya hanya jatuh dalam kebingungan sempurna.
Hari datang dan pergi begitu cepatnya. aku bertemu orang orang, berdiskusi, masuk sana sini dan lain sebagainya namun yang aku dapat masih sama. ketidakjelasan di kedua belah pihak. bahkan yang sering aku lihat mereka semua sudah tak ambil perduli mengenai posisi masing masing dan melakukan hidup sesuka hati dan berubah rubah sesuai keinginannya. besok menjadi pendukung ateisme, dan besoknya lagi menjadi pendukung teisme atau kadang menyingkir diantara keduanya dan selalu berputar putar seperti itu.
lalu diriku sendiri? aku mengakui, aku sedang di posisi yang sama membingungkannya. posisi yang bahkan aku tak tahu aku berada di mana. aku mencoba untuk jujur terhadap diriku sendiri. terlalu banyak aku lihat orang yang mencoba menutupi kebobrokannya karena takut dianggap tak beradab karena ia seorang teis atau sebaliknya seorang ateis yang takut dianggap memalukan karena ia masih percaya akan takhayul. ateisme dan teisme yang ada di indonesia itu membingungkan. sebuah dunia yang hanya berisi caci maki yang tak pernah mau bangun dari kehilangan diri yang berantakan. dunia yang membingungkan dan tak pernah jelas.
Grobogan, minggu 29 juli 2012
19:31
=========================
Semalam tepatnya tanggal 10 Juli 2012, Penulis ikut acara haflah dan haul pendiri pondok Al-Bukhori, Ponorogo, pembicaranya adalah Habib Alwi bin Ali Al-Habsy dari Solo, dari mauidhohnya, beliau menceritakan bahwa di Cirebon ada seorang kyai haji yang namanya Kyai Haji Agus Efendi, saat ditanya, berapa usianya, Kyai tersebut mengaku bahwa usianya sudah 135 tahun,
“hallah jangan begitu to pak kyai” komentar Habib Alwi,
“ kalau tidak percaya kalau usiaku 135 tahun, baiklah saya panggilkan cucu saya, nak mreneo nak, enek tamu ki” teriak kyai Agus.
Dengan tertatih, cucu itu berjalan dengan memakai tongkat dan terseok seok, “ini cucuku terakhir, usianya hampir 80an” kata pak Kyai Agus yang masih energik selayak pemuda usia 33 tahun. Habib Alwi masih terheran heran dan bertanya kepada cucunya yang sudah sepuh itu.
“mbah, panjenengan niku kakeknya yai Agus atau sebaliknya?” Tanya Habib Alwi.
“ya benar sebaliknya, mbah Agus itu kakek saya, saya cucu terakhir beliau” dengan terbata bata ia ungkapkan kata-kata itu, giginya sudah ompong kulitnya sudah keriput, berkebalikan dengan kondisi kakeknya yang jauh lebih muda dibanding dirinya. Habib Alwi bertanya pada Kyai Agus.
“apa rahasianya kok pak Kyai sampai begitu muda di usia yang sudah seabad lebih Yai?”
“nggak ada rahasia-rahasiaan kok Bib, saya Cuma mengamalkan satu amalan, yaitu BARANG SIAPA MENJAGA HAK ALLAH MAKA ALLAH AKAN MENJAGA HAKNYA. Mataku tak pernah kugunakan untuk melihat kemaksiatan, telingaku tak pernah mendengarkan kata-kata yang tidak bermanfaat, kakiku, tanganku semuanya ku gunakan untuk beribadah kepadaNya, dengan begitu Dia masih memberiku kekuatan selayaknya pemuda usia 30an tahun, Alhamdulillah” kata Kyai Agus Efendi mengakhiri percakapan, Habib Alwi berdecak kagum dengan kata-kata Kyai Itu, semoga kita mampu beramal seperti kyai Agus Efendi itu, amien. Sugeng Dini Hari Warkopers!!!!!!
Read More >>
Sesuai judul diatas, memang telah terbit fatwa dari seorang Ulama yang manjadi panutan para orang yang mengaku menjadi pengikut para salaf, bahwa Maulid bisa mendatangkan perbuatan Syirik. disamping fatwa yang umum bahwa Maulid adalah perbuatan bid'ah yang pelakunya terancam masuk neraka, dalam hal ini saya tidak ingin menanggapi masalah kebid'ahan Maulid yang sudah sekian juta ditanggapi oleh kaum santri.
Sebagai bukti adanya fatwa Syirik terhadap Maulid, anda bias melihat scan kitab berikut:
فالحاصل أن هذه الأعياد أو الاحتفالات بمولد الرسول عليه الصلاة والسلام لا تقتصر على مجرد كونها بدعة محدثة في الدين بل هي يضاف إليها شئ من المنكرات مما يؤدي إلى الشرك
.
.
"Maka intinya, sesungguhnya berhari raya atau merayakan Maulid Rosulullah Shollahu 'alaihi wa Sallam dengan sendirinya tidaklah cukup sebagai perbuatan bid'ah yang terinovasi (perbuatan baru)dalam Agama, malahan maulid itu dapat mengundang perbuatan Mungkar yang dapat mendatangkan kesyirikan"
Agaknya Syaikh tersebut tersebut berasumsi demikian disebabkan dalam Maulid itu sering dilantunkannya bait bait pujian seperti:
يا أكرم الخلق ما لي من ألوذ به سواك عند حدوث الحادث العمم
Wahai makhluk paling mulia, tidak ada bagiku tempat mengadu (Tempat Berlindung) selainmu * Ketika terjadi peristiwa yang berat
إن لم تكن آخذاً يوم المعاد يدي صفحاً وإلا فقل يا زلة القدم
Jika di akheratku Tuan tidak menjabatku (menerimaku/menolongku/mensyafa,atiku)
Maka kukatakan: wahai diri yang celaka
فإن من جودك الدنيا وضرتها ومن علومك علم اللوح والقلم
Sesungguhnya di antara kemurahanmu adalah dunia dan kenikmatannya
Dan di antara ilmu-ilmumu adalah ilmu Lauh dan Qalam.
1. Bukankah hakikat Syafa'at Rosulullah itu adalah perlindungan terhadap Ummatnya? lalu apa masalahnya dalam kalimat tersebut, jika ada orang yang meminta perlindungan Rosulullah dari api neraka dengan Syafa'atnya? ataukah perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan yang mandiri, yang artinya Rosulullah mampu memberikan perlindungan secara pribadi dan mandiri, tanpa mengikut sertkan perlindungan Allah? sungguh bodoh jika bait sya,ir diatas diartikan demikian.
Seperti ketika seseorang yang meminta perlindungan seorang dokter dari penyakit yang dideritanya, tentu saja yang dimaksud adalah agar dokter tersebut memberikan pertolongan seperlunya dan tentu saja kesembuhan itu atas Izin Allah.
2. Salahkah ungkapan tersebut? padahal memang, jika kita tidak disambut oleh Rosulullah, dalam pengertian di tolong oleh Rosulullah, kita pasti akan celaka.
3. Jika ungkapan ini sulit dicerna, saya maklum sebab sastera yang begitu tinggi dan dalamnya makna yang teknadung.
Namun jika kita sedikit saja membuka mata hati, memang sudah menjadi fakta dan dengan dalil yang nyata bahwa Keberadaan Nabi adalah menjadi jaminan bagi suatu kaum untuk tidak disiksa di dunia, coba kita renungi ayat:
"Dan Allah tidaklah berkenan menyiksa kalian, sedangkan engkau (Muhammad) berada didalamnya"
وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ
"Dan Allah tidaklah berkenan menyiksa kalian, sedangkan engkau (Muhammad) berada didalamnya"
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kenikmatan Dunia yang remeh ini (dibanding kenikmatan Akhirat) adalah sebab adanya Nabi, baik keberadaan dalam jasad atau Rukhani, maka dengan menyingkat kata dan kalimat, dikatakanlah bahwa kenikmatan Dunia yang notabene adalah sebuah kemlaratan (Ujian) adalah Pemberian Rosulullah, sekali lagi tidak dalam arti yang hakiki.
Setelah anda baca ini, kiranya sudah cukup memberi penjelasan kandungan arti yang dimaksud dari bait bait sya,ir diatas, lalu dimana kesimpulannya bahwa Maulid dapat mengarah keperbuatan Syirik? dimana letak kesyirikan Maulid, dan apa yang menyebabkan Maulid itu menjadi Syirik?
Jika Merayakan Mulid Nabi Syirik, kenapa merayakan maulid orang kafir, sebagaimana yang tersecan dalam gambar diatas tidak bid'ah?
Jika Merayakan Mulid Nabi Syirik, kenapa merayakan maulid orang kafir, sebagaimana yang tersecan dalam gambar diatas tidak bid'ah?
Kopi Populer
- SULUK SUNAN KALI JAGA MLEBU ALLAH METU ALLAH
- Tarjamah Tafsir Jalalain. Surat Al-Fatihah & Surat Al-Baqarah
- Penjelasan Surat Al Maidah Ayat 5
- Kualitas Motherboard, Pentingkah?
- Mayat Ahli Bid'ah Hancur
- Yayasan Arimatea Mengakui Memang Banyak Muslim Murtad!
- MENGAMALKAN SHOLAWAT TIDAK PERLU GURU SPRITUAL
- SEPUTAR MASALAH KODIFIKASI HADITS
- ANTARA WAHYU DAN AKAL
- 10 GAME TERSERU ANDROID