Sesuai judul diatas, memang telah terbit fatwa dari seorang Ulama yang manjadi panutan para orang yang mengaku menjadi pengikut para salaf, bahwa Maulid bisa mendatangkan perbuatan Syirik. disamping fatwa yang umum bahwa Maulid adalah perbuatan bid'ah yang pelakunya terancam masuk neraka, dalam hal ini saya tidak ingin menanggapi masalah kebid'ahan Maulid yang sudah sekian juta ditanggapi oleh kaum santri.
Sebagai bukti adanya fatwa Syirik terhadap Maulid, anda bias melihat scan kitab berikut:
فالحاصل أن هذه الأعياد أو الاحتفالات بمولد الرسول عليه الصلاة والسلام لا تقتصر على مجرد كونها بدعة محدثة في الدين بل هي يضاف إليها شئ من المنكرات مما يؤدي إلى الشرك
.
.
"Maka intinya, sesungguhnya berhari raya atau merayakan Maulid Rosulullah Shollahu 'alaihi wa Sallam dengan sendirinya tidaklah cukup sebagai perbuatan bid'ah yang terinovasi (perbuatan baru)dalam Agama, malahan maulid itu dapat mengundang perbuatan Mungkar yang dapat mendatangkan kesyirikan"
Agaknya Syaikh tersebut tersebut berasumsi demikian disebabkan dalam Maulid itu sering dilantunkannya bait bait pujian seperti:
يا أكرم الخلق ما لي من ألوذ به سواك عند حدوث الحادث العمم
Wahai makhluk paling mulia, tidak ada bagiku tempat mengadu (Tempat Berlindung) selainmu * Ketika terjadi peristiwa yang berat
إن لم تكن آخذاً يوم المعاد يدي صفحاً وإلا فقل يا زلة القدم
Jika di akheratku Tuan tidak menjabatku (menerimaku/menolongku/mensyafa,atiku)
Maka kukatakan: wahai diri yang celaka
فإن من جودك الدنيا وضرتها ومن علومك علم اللوح والقلم
Sesungguhnya di antara kemurahanmu adalah dunia dan kenikmatannya
Dan di antara ilmu-ilmumu adalah ilmu Lauh dan Qalam.
1. Bukankah hakikat Syafa'at Rosulullah itu adalah perlindungan terhadap Ummatnya? lalu apa masalahnya dalam kalimat tersebut, jika ada orang yang meminta perlindungan Rosulullah dari api neraka dengan Syafa'atnya? ataukah perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan yang mandiri, yang artinya Rosulullah mampu memberikan perlindungan secara pribadi dan mandiri, tanpa mengikut sertkan perlindungan Allah? sungguh bodoh jika bait sya,ir diatas diartikan demikian.
Seperti ketika seseorang yang meminta perlindungan seorang dokter dari penyakit yang dideritanya, tentu saja yang dimaksud adalah agar dokter tersebut memberikan pertolongan seperlunya dan tentu saja kesembuhan itu atas Izin Allah.
2. Salahkah ungkapan tersebut? padahal memang, jika kita tidak disambut oleh Rosulullah, dalam pengertian di tolong oleh Rosulullah, kita pasti akan celaka.
3. Jika ungkapan ini sulit dicerna, saya maklum sebab sastera yang begitu tinggi dan dalamnya makna yang teknadung.
Namun jika kita sedikit saja membuka mata hati, memang sudah menjadi fakta dan dengan dalil yang nyata bahwa Keberadaan Nabi adalah menjadi jaminan bagi suatu kaum untuk tidak disiksa di dunia, coba kita renungi ayat:
"Dan Allah tidaklah berkenan menyiksa kalian, sedangkan engkau (Muhammad) berada didalamnya"
وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ
"Dan Allah tidaklah berkenan menyiksa kalian, sedangkan engkau (Muhammad) berada didalamnya"
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kenikmatan Dunia yang remeh ini (dibanding kenikmatan Akhirat) adalah sebab adanya Nabi, baik keberadaan dalam jasad atau Rukhani, maka dengan menyingkat kata dan kalimat, dikatakanlah bahwa kenikmatan Dunia yang notabene adalah sebuah kemlaratan (Ujian) adalah Pemberian Rosulullah, sekali lagi tidak dalam arti yang hakiki.
Setelah anda baca ini, kiranya sudah cukup memberi penjelasan kandungan arti yang dimaksud dari bait bait sya,ir diatas, lalu dimana kesimpulannya bahwa Maulid dapat mengarah keperbuatan Syirik? dimana letak kesyirikan Maulid, dan apa yang menyebabkan Maulid itu menjadi Syirik?
Jika Merayakan Mulid Nabi Syirik, kenapa merayakan maulid orang kafir, sebagaimana yang tersecan dalam gambar diatas tidak bid'ah?
Jika Merayakan Mulid Nabi Syirik, kenapa merayakan maulid orang kafir, sebagaimana yang tersecan dalam gambar diatas tidak bid'ah?
Maaf Mbah saya mau tanya... tulisan di koran Ar Ra'yul Am itu, yang berkaitan dengan ulang tahun Rice itu terjemahan bahasa Indonesianya apa ya? Saya orang awam Mbah, ga ngerti bahasa Arab.
Nuwun.
Wkwkwkwkwkkwkwk
fitnah murahan... :)