"Bagaimana  cara berkomunikasi dgn orang yg mempunyai latar belakang budaya yg  berbeda dgn kita, supaya antara kedua orang tersebut klop dan nyambung."  Ini pertanyaan yang sering menganggu kita. 
Setiap suku,  kaum memiliki bahasa tersendiri untuk komunikasi diantara  anggotanya. Baik itu budaya etnis (Jawa, Sunda,Skotlandia,Tutsi, dst.)  maupun sub-budaya yang tercipta di dunia moderen ini, yang umumnya  berlaku hanya sementara waktu. Salah satu sub-budaya adalah para anak  remaja yang menggunakan bahasa ciptaan sendiri.
 Bahasa itu apa? Bahasa  adalah sekumpulan Kode / Lambang / Simbol yang diciptakan dan disepakati    sejumlah orang yang menetap dalam sebuah wilayah dengan tujuan supaya  mereka bisa saling memahami. 
Kode ini hanya dipahami oleh para anggota  kelompok ini saja. Karena itulah bahasa komunikasi yang diciptakan  budaya bersangkutan tidak akan dipahami oleh budaya lain. Karena bahasa  yang tercipta adalah unik terhadap lingkungan tertentu terjemahan bahasa  bersangkutan ke bahasa lain tidak akan pernah sepenuhnya tepat. Makanya  ada istilah "sepadan". 
Namun tidak semua kata dalam suatu bahasa memiliki  kata sepadan dalam bahasa lain.   Bahasa bukan hanya terdiri dari kata  dan kalimat yang terekspresikan melalui suara, tetapi juga melalui  ekspresi wajah, gerak isyarat, bahasa tubuh dan tulisan. 
Supaya berbagai  budaya dapat berkomunikasi sehingga terjalin suatu saling pemahaman,  secara ideal dibutuhkan pembelajaran mengenai budaya dan bahasa yang  ingin kita pahami. Jadi komunikasi antar budaya tidaklah mudah dan  sering menghasilkan salah pengertian. Tidak ada solusi instan terhadap  masalah ini. Karena itulah sangat di sarankan  bahwa dalam  pengajaran suatu bahasa asing dibutuhkan juga pengajaran mengenai budaya  darimana bahasa itu berasal. Ini yang sering tidak dilakukan. 
  Bila  kita tak ada kesempatan mempelajari suatu bahasa asing dan perlu  berkomunikasi dengan orang asing di sarankan agar menggunakan seluruh  peralatan kita untuk menyampaikan pesan kita. Gunakan kata-kata, gunakan  gerak isyarat, gunakan ekspresi wajah, gunakan bahasa tubuh, semuanya  dalam berkomunikasi. 
Sudah tentu ada cara lain yakni hidup dalam budaya  asing bersangkutan supaya kita bisa memahami budaya dan bahasa asing itu  sampai kita menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya itu.   SELAMAT  BERKOMUNIKASI.  
 
 


 
Pena hadir dan absen malam di warkoplalar...
Memang susah kalau kita hendak berkomunikasi dan tidak mengerti dengan bahasa orang yang kita ajak bicara.
Follow sini juga
yups setuju. sangat keren sekali postingannya. ingat aturan 30 detik.
hahaha...
tapi emang menginspirasi kok tentang bagaimana berkomunikasi dgn orang yg lain budaya dgn kita.
terus terang sy jd teringat akan sebuah film,,di pedalaman amazon,,karena salah komunikasi,,dan pake bahasa isyaratnya salah,,jadinya mati tuh org pendatang yg tersesat,,hehe,, nice posting sob,, skalian izin follow,,kalo berkenan di follow balik ya,,salam sahabat
Bahasa merupakan hal penting kawan dalam berkomunikasi...
Terima kasih telah berbagi artikel yang menambah pengetahuan dan sekalian follow sini kawan
Ternyata komunikasi antar budaya pun membutuhkan ilmu tertentu ya sob... Makasih atas berbagi artikelnya sob
Kebetulan saya sekolah di sekolah yang budayanya beragam. Dari sabang sampe merauke ada semua. Semua agama pun ada. Mungkin layak disebut miniatur Indonesia. Tapi, dari keberagaman itulah membuat kami saling bisa mengetahui bagaimana karakteristik dari budaya masing2. Untuk komunikasi, memang tidak mudah. Kita perlu mengenalnya terlebih dahulu :D
Bahasa adalah jadi diri bangsa,love,peace and gaul.
Pentingnya komunikasi antar budaya, bisa saling tukeran budaya lain yg diajak komunikasi
jadi ingat pengalaman 4 tahun lalu
saat awal saya tinggal di Bogor
waktu itu, saya ngalamin kesulitan bersosialisasi dengan temen kuliah. Masalahnya, di Papua itu kami terbiasa ngomong dengan suara kenceng. Nah, saat ngomong sama temen di Bogor, mereka pikir saya marah2..padahal ga (_ _") saya pun dijauhin oleh beberapa dari mereka..
akhirnya, saya yang mengalah, saya pelajari cara komunikasi mereka. Saya turun kan nada suara, bahkan sekarang lebih banyak diam. EH! sialnya, mereka malah nanya "Eh, kok si Fier jadi pendiam sih?"...wkwkkwkwwkkwkwkk..what a life ;-)