oleh Anggota WLML
Robohkan saja dindingdinding itu
Agar tiada menghalangi,
Pandangan
Bakar saja
Tanahtanah tempat berpijak
Agar tiada memasung,
Jarak kaki dalam melangkah
Menarilah bersamaku
Dalam rancak “langgam langit”
Dan tetabuhan dari bumi
Hei hei…
Jangan berdiri dibelakang
Aku bukanlah imam
Dan engkau,
Bukanlah makmum bagiku
Berjajar kesamping
Ayo meliuk,
Lenggokkan qalbu
Bersama tertawakan solek dunia
Yang sejak dulu memang nampak wagu
Oh ohh…
Jangan kau minum
Anggur dari cawan bekas para saudagar itu
Karena tidak akan memabukkan
Hanya membuat kepalamu pening,
Tidak nyaman
Kita cecap saja air,
Dari genangan sisasisa hujan
Di jalanan
Ho hoo… Benar
Mungkin itu akan menyakiti perutmu
Akan membuat demam suhu tubuhmu
Namun bukankah Yusuf,
Mesti terbuang malang
Membudak tanpa sanak
Untuk bisa berkuasa di bumi Mesir ?
Dan air lautpun,
Mesti tergarang meregang
Tuk menjadi hujan segar yang membasahi ?
Inilah hidup kawan
Engkau ingin dewasa bukan ?
Atau kau telah puas,
Menjadi bayi bersurban
Yang menua dalam ayunan...
NB : Tulisan ini saya persembahkan buat sahabat-sahabat lama, untuk menjalin kembali tali silaturahmi
0 komentar:
Posting Komentar