Pendeta Peng-Kristen 80 Muslim Terbunuh Dalam Gereja

Posted in Selasa, 12 Juli 2011
by Unknown


MOSKOW (Berita SuaraMedia) – Seorang pendeta Ortodoks Rusia yang terkenal akan kritik terbukanya tentang Islam dan upayanya untuk memasukkan kaum Muslim ke agama Kristen telah dibunuh di dalam gerejanya di kota Moskow.
Seorang pria bertopeng dan bersenjata menembak Bapa Daniil Sysoyev tepat di kepala dan dadanya setelah menanyakan namanya. Kepala paduan suara, Vladimir Strelbinsky, juga mendapat luka serius dalam serangan di gereja St. Thomas, selatan Moskow.
Daniil, 35, akhirnya meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit malam itu. Sebuah koran Rusia melaporkan bahwa ia akhir-akhir ini memberitahu para jurnalis tentang 14 ancaman mati melalui telepon dan email.
"Mereka telah 14 kali mengancam akan memenggal kepalaku," ujar sang pendeta kepada Komsomolskaya Pravda, menambahkan bahwa Agen Keamanan Federal telah menghubunginya tahun lalu setelah mengungkap sebuah rencana pembunuhan atas dirinya.
Daniil mengklaim telah mengkristenkan 80 Muslim, di antaranya berasal dari suku Tatar, Chechen, dan Dagestan. Ia mengatakan bahwa pendeta lain tidak mau mengikuti jejaknya karena "mereka takut terhadap pembalasan dari dunia Muslim."
Kegiatan misionaris Daniil dianggap terlarang di Rusia, di mana sebagian besar pemeluk agamanya memiliki kesepakatan tak terucap untuk tidak berusaha memasukkan orang lain ke agamanya masing-masing.
Alexander Verkhovsky dari SOVA Centre, yang memonitor kejahatan kebencian di Rusia, mengatakan, "Di negara kami, telah ada kesepakatan bahwa setiap orang tidak menceramahi orang lain tentang agamanya."
Roman Lunkin, seorang pakar di Pusat Hukum dan Keadilan Slovic, mengatakan bahwa Daniil telah melakukan ceramah di lingkungan Muslim selama delapan tahun. "Dalam hal itu, ia merupakan sebuah perkecualian. Secara politik apa yang ia lakukan itu tidak benar, ia tidak menghormati wilayah agama orang lain."
Rusia memiliki sekitar 20 juta Muslim dan banyak yang merasa marah atas serangan pendeta itu terhadap agamanya.
Ketua Komite Penyelidik Moskow, Anatoly Bagmet, mengatakan bahwa kemungkinan besar motifnya adalah sebuah keberatan atas kerja misionaris Daniil.
Daniil secara aktif menyebarkan Kristen Ortodoks di kalangan suku Tatar dan minoritas Muslim lainnya di Rusia. Salah satu website-nya, "Tatar Ortodoks", didekasikan untuk menyebarkan Kristen Ortodoks di kalangan Tatar.
Beberapa koleganya mengakui bahwa Daniil secara aktif berusaha untuk menarik kaum Muslim masuk ke agamanya.
Bapa loann, yang bekerja bersama Daniil di gerejanya, mengatakan bahwa Daniil bekerja bersama kaum Muslim dan non-Kristen Ortodoks, berusaha memasukkan mereka ke agama Kristen. Ioann juga mengatakan bahwa Daniil bukan satu-satunya pendeta di gereja itu yang melakukan aktivitas semacam itu.
Pembunuhan terhadap sang pendeta mendominasi pemberitaan di televisi dan buletin radio Rusia di tengah ketakutan bahwa insiden itu dapat memicu serangan balas dendam oleh kelompok ekstremis.
Ketua Dewan Ulama Rusia, Nafigulla Ashirov, menyebut Daniil sebagai "Salman Rushdie-nya Rusia" setelah ia menulis sebuah buku di tahun 2007 yang mengecam perlakuan Islam terhadap kaum wanita. Seorang jurnalis Muslim meminta jaksa penuntut untuk menyelidiki ekstremisme sang pendeta tahun lalu setelah menyebut Islam sebagai sebuah "bencana".
Bagaimanapun, Daniil juga memiliki musuh di antara kelompok nasionalis Rusia dan pengagum Joseph Stalin, yang ia kritik di blognya karena mengabaikan pembunuhan orang-orang yang tak bersalah. Pendeta itu juga menciptakan musuh di antara penyembah berhala radikal Rusia atas upayanya membujuk mereka meninggalkan sekte relijius tersebut.
Seorang teologis Ortodoks, Bapa Andrei Kurayev, mengatakan pada stasiun radio Ekho Moskovy, "Karakter Daniil yang kasar dan berpolemik memperbanyak jumlah musuhnya, termasuk para penyembah berhala dan Muslim radikal, dan bahkan sejumlah patriot Rusia."
Ketua Ulama Muslim Rusia, Ravil Gainutdin, mengecam pembunuhan itu, mengatakan bahwa pembunuhan adalah sebuah dosa yang sangat buruk. Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriarch Kiril, memperingatkan para pengikut untuk tidak menyalahkan kelompok-kelompok tertentu saat penyelidikan masih berlangsung.
"Semua pembunuhan adalah dosa yang buruk. Namun pembunuhan terhadap seorang pendeta di dalam sebuah gereja juga merupakan tantangan terhadap hukum Tuhan."
"Dosa itu tidak akan dibiarkan tanpa balasan oleh Tuhan dan semoga keadilan dapat meyakinkan orang-orang. Namun, selama pembunuhnya masih belum teridentifikasi, saya meminta kalian untuk menahan diri dari tuduhan apa pun terhadap individu atau kelompok mana pun."
Seorang juru bicara Direktorat Spiritual Muslim Rusia, Damir Gizatullin, juga menegcam pembunuhan itu. "Penganut setia agama apa pun tidak akan melakukan kejahatan yang mengerikan seperti ini."
Daniil Sysoyev sendiri berasal dari keluarga Tatar yang dikristenkan, dan baru-baru ini mempublikasikan sebuah buku berjudul, "Pernikahan dengan seorang Muslim," di mana ia mendebat bahwa wanita-wanita Ortodoks tidak boleh menikahi kaum Muslim. (rin/to/sf) www.suaramedia.com