Pemerintah Israel membuldoser lebih dari 100 batu nisan di pemakaman muslim yang telah berasal dari abad ke-12 di Yerusalem Sabtu malam lalu, Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan mengatakan.
Yayasan ini mengatakan tiga buldoser, dua truk dan sekitar 20 pekerja memasuki pemakaman bersejarah Mamilla (Ma'man Allah) pada pukul 11 malam dan menghancurkan lebih dari 100 batu nisan, dan memuat puing-puing dari batu-batu nisan ke dalam truk.
Penasihat gerakan Islam di Israel Syaikh Ali Abu Syaikha membenarkan adanya penghancuran tersebut.
Yayasan Al-Aqsha telah mengirim delegasi untuk mendokumentasikan kehancuran pemakaman muslim yang bersejarah tersebut, dan mengatakan para pekerja Israel segera meninggalkan area ketika wartawan tiba.
Pada tahun 2009, Israel merusak lebih dari 1.500 makam di pemakaman bersejarah untuk membangun sebuah Museum Toleransi di situs bersejarah, yang didanai oleh lembaga AS Simon Wiesenthal Center.
Menyusul penghancuran lain di pemakaman pada Agustus 2010, Presiden Majelis Umum PBB Ali Treki menyatakan keprihatinan mendalamnya atas apa yang digambarkannya sebagai tindakan asusila dan provokatif terhadap semangat perdamaian serta dialog antar peradaban dan agama.
Kotapraja Yerusalem mengatakan batu nisan dihancurkan pada bulan Agustus 2010 karena dibangun secara ilegal.
Sahabat Nabi Muhammad, tokoh suci sufi, ulama dan pejabat Palestina dilaporkan dimakamkan di situs tersebut.(fq/mna)
0 komentar:
Posting Komentar