IMAMAH MENURUT PANDANGAN SADAH BANI ALAWI

Posted in Minggu, 15 Mei 2011
by mbah jambrong



Makna Imam dalam pandangan Bani Alawi dan leluhur mereka, para Imam yang sunni, jauh berbeda dengan pandangan Syiah. Sayangnya, nama leluhur ahlil bait, seperti Ja'far Shodiq, Muhammad al-Baqir dan lainnya, seringkali dicatut oleh Syiah untuk membenarkan ajarannya. Dalam permasalahan imam ini misalnya, pandangan Imam Ja'dar Shodiq bertentangan dengan Syiah. Bahkan beliau marah ketika ada seseorang menyebutnya sebagai imam yang wajib ditaati. Asy-Syilli dalam bukunya al-Masyra'ur Rawi menuliskan :

Abbas al-Hamdani menceritakan :
Ketika kami hendak meninggalkan kota madinah, Ja'far bin Muhammad mendatangi kami dan berkata :
"Insya Allah kalian termasuk otang Mesir yang saleh. sampaikan kepada mereka barang siapa menyangka diriku sebagai imam yang wajib ditaati, maka aku berlepas diri darinya. Dan barang siapa menyangka aku berlepas diri dari Abu Bakar dan Umar, maka aku berlepas diri darinya.

Pernyataan Imam Ja'far di atas membuktikan bahwa imamah yang dimaksud oleh syiah imamiah jauh berbeda dengan imamah yang dipahami oleh Bani Alawi dan leluhur mereka, para imam ahlil bait yang berakidah ahlussunnah waljamaah. Dalam akidah aswaja kita diwajibkan meyakini bahwa urutan imam (khalifah) yang sah sepeninggal Rasulullah saw adalah Sayyidina Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali r.anhum, sebagaimana yang dijelaskan oleh habib Abdullah al-Haddad dalam buku beliau Nashaihuddiniyah.
(Diambil dr Jalan nan Lurus seklias Pandang Tarekat Bani alawi oleh Habib Novel al-Aydrus)