Kebencian Kaum syiah ini Bukanlah Rahasia umum lagi, Bukan syiah namanya Jika tidak membenci Khalifah 'Umar ibnu khattab penakluk negara majusi Pemyembah Api persia. 
 
Kaum yang mengaku sebagai Pecinta dan pengikut Imam Ali Bin Abi thalib ini ternyata bertolak belakang dan sangat berseberangan dengan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib. sebab Ali Bin abi Thalib mencintai Umar Ibnu Khottab sampai-sampai Beliau menasihati agar tidak Terjun sendiri ke medan Pertempuran melawan Majusi persia, Alasan Ali bin Abi thalib Karena Khawatir Umar akan terbunuh sebab Ali telah menganggap Umar sebagai Poros pemersatu Arab.

Dan jika tidak ada engkau (Umar) niscaya akan terjadi perang diantara mereka.
Inilah Bukti kecinta'an Ali terhadap sahabat-sahabat Nabi, Namun kaum syiah memang agama pembangkang dan pengingkar sama dengan pendahulnya yaitu Yahudi al-mal'un. peristiwa Ungkapan Mulya dan indah Dari sayyidina Ali bin abi thalib terhadap Umar bin khottab tersebut tertulis dan terpampang dengan jelas di dalam Kitab syiah , yaitu Nahjul balaghah, Perlu di ketahui bahwa Kitab Nahjul balaghah adalah kitab paling di akui dan paling di angap sohih oleh penganut agama syiah karena di dalam nya berisi tentang nasehat-nasehat dan khutbah-khutbah Ali bin abi thalib.
 
 
Dalam Kitab Nahju_Al_Balaghah hal 257-258 sayarah muhammad Abduh / darul andalus bairut " . bahwa Ali bin abi thalib memuji Umar ibnu khottab radhiyallahu anhuma.

- وورد في النهج أن عمر بن الخطاب رضى الله عنه لما استشار عليا رضي الله عنه عند انطلاقه لقتال فارس وقد جمعوا للقتال ، أجابه : ( إن هذا الأمر لم يكن نصره ولا خذلانه بكثرة ولا قلة ، وهو دين الله تعالى الذي أظهره ، وجنده الذي أعده وأمده ، حتى بلغ مابلغ وطلع حيثما طلع ، ونحن على موعد من الله تعالى حيث قال عز اسمه { وعد الله الذين آمنوا } وتلى الآية ، والله تعالى منجز وعده وناصر جنده ، ومكان القيم بالأمر في الإسلام مكان النظام من الخرز فإن انقطع النظام تفرق الخرز ، ورب متفرق لم يجتمع ، والعرب اليوم وإن كانوا قليلاً فهم كثيرون بالإسلام عزيزون بالإجتماع ، فكن قطباً ، واستدر الرحى بالعرب وأصلهم دونك نار الحرب ، فإنك إن شخصت من هذه الأرض انقضت عليك من أطرافها وأقطارها ، حتى يكون ما تدع وراءك من العورات أهم إليك مما بين يديك . إن الأعاجم إن ينظروا إليك غداً يقولوا : هذا أصل العرب فإذا قطعتموه استرحتم ، فيكون ذلك أشد لكَلَبِهم عليك وطمعهم فيك . فأما ماذكرت من مسير القوم إلى قتال المسلمين فإن الله سبحانه وتعالى هو أكره لمسيرهم منك ، وهو أقدر على تغيير ما يكره . وأما ماذكرت من عددهم فإنا لم نكن نقاتل فيما مضى بالكثرة ، وإنما كنا نقاتل بالنصر والمعونة )[ - نهج البلاغة ص257 ، 258 شرح محمد عبده / دار الأندلس للطباعة والنشر والتوزيع / بيروت]. انتهى بلفظه .

Artinya :
" Di Sebutkan di dalam kitab An-nahjul balaghah, Ketika Umar ibnu Khottab meminta Nasehat Kepada Ali Rhadiyallahu anhu sa'at beliau hendak Memerangi negeri persi, Sementara Pasukan Telah berkumpul bersiap-siap hendak berperang. Ali Bin abi thalib Menasehati
“Jihad ini kemenangannya dan kekalahannya bukan ditentukan oleh banyak atau sedikitnya pasukan. Karena Islam adalah agama Allah yang akan Dia menangkan, dan tentaraNya yang akan Dia siapkan dan Dia tolong. Hingga tercapailah apa yang tercapai dan terwujudlah apa yang terwujud. Kita semua berada dalam janji Allah SWT Dan Allah SWT akan mewujudkan janji-Nya serta menolong tentara-Nya.
Sedangkan kedudukan pemimpin dalam perang adalah seperti tali bagi butiran-butiran kalung, yang menyatukan dan mengumpulkan butiran-butiran itu. Maka jika tali tersebut terputus, niscaya butiran-butiran itu terpisah dan tercerai-berai. Kemudian butiran-butiran tersebut tidak pernah tersatukan lagi.
Orang Arab saat ini, meskipun bilangan mereka sedikit, namun nilai mereka menjadi banyak karena Islam, dan mereka mulia karena persatuan. Oleh karena itu, jadilah kamu (Umar) poros bagi mereka. Dan jika tidak ada engkau (Umar) niscaya akan terjadi perang diantara mereka. Karena jika engkau perhatikan tanah (Arab) ini , niscaya suku-suku Arab dari ujung ke ujung berpusat ke sini. Sehingga menjaga persatuan Arab itu lebih penting bagimu dibandingkan jika engkau ikut perang ke Persia.
Sedangkan orang-orang asing, ketika mereka melihatmu di medan perang besok, niscaya mereka mengatakan “inilah pemimpin orang Arab, dan jika kalian bunuh dia niscaya tenanglah kalian (karena pasukan Arab tidak mempunyai pemimpin lagi untuk maju memerangi Persia).” Sehingga kehadiranmu di medan perang itu justru akan memancing mereka membidikmu dan memusatkan segala daya upaya mereka untuk membunuhmu.
Sedangkan tentang apa yang engkau katakan itu, bahwa pasukan musuh sedang bergerak untuk memerangi kaum Muslimin, maka Allah SWT tentu lebih tidak senang dibandingkan dirimu terhadap pergerakan pasukan musuh itu. Dan Allah tentu Maha Berkuasa untuk mengubah apa yang Dia tidak senangi. Sedangkan tentang jumlah pasukan yang engkau bilang (sedikit) itu, maka kita dahulu berperang bukan dengan mengandalkan banyaknya pasukan. Namun kita berperang dengan mengandalkan bantuan dan pertolongan Allah SWT”
(Nahjul Balaghah: hal 257-258 sayarah muhammad Abduh / darul andalus bairut ).

Sedangkan Imam Ja'far Shadiq bin Muhammad Al_Baqir bin 'Ali Zainal 'Abidin bin Husain bin 'Ali bin Abi Thalib, ketika membicarakan keutamaan Sayyidina Abi Bakar, Beliau berkata:

ما أرجو من شفاعة علي شيأ إﻻ وأنا أرجو من شفاعة أبي بكر مثله - رواه الدار قطني-
"Di samping saya mengharap Syafa'at dari 'Ali, saya mengharap Syafa'at Abu Bakar juga"

Beliau juga berkata:

أللهم إني أتولى أبا بكر وعمر وأحبهما أللهم إن كان في نفسي غير هذا فلا نالتني شفاعة محمد صلى الله عليه وسلم يوم القيامة (رواه الدار قطني(

"Ya Allah, Aku mengakui Kepemimpinan Abu Bakar dan Umar dan Aku mencintai kedua Orang tersebut. Ya Allah, jika ada yg ada dalam hatiku bukan demikian, biarlah aku tidak mendapat Syafa'at dari Muhammad Shollallahu 'alaihi wa Sallam"

Satu bukti lagi yg terekam dalam Sahih Imam Bukhori, bhw Imam 'Ali bin Abi Tholib Karromallahu wajhah memberikan kesaksian:

خير هذه اﻷمة بعد نبيها أبو بكر ثم عمر

"Orang yg paling baik dari Ummat ini setelah Nabinya adalah Abu Bakar, kemudian 'Umar"

Perkataan Imam 'Ali di atas di riwayatkan dari Imam 'ali dari delapan pulu riwayat, sehingga merupakan riwayat yg sangat kuat.

Inilah keterangan2 Imam 'Ali sendiri mengnahi kedudukan Kedua Sahabat Agung di Atas, Hal ini membuktikan kecintaan Imam Ali kepada keduanya. Dan sekaligus merupakan Peringatan dan pelajaran bagi kita untuk mengambil sikap Kepada Keduanya.