Praktisi kesehatan merekomendasikan 6-8 jam sebagai waktu tidur yang ideal pada orang dewasa. Tetapi nyatanya, tak sedikit orang yang cuma tidur 4 jam setiap harinya namun tetap sehat dan bugar. Sebenarnya, berapa lama durasi tidur yang paling tepat?
Pada dasarnya waktu tidur sangat individual. Ini berarti, tidak ada "takaran" yang sama untuk semua orang. "Boleh-boleh saja tidur 4 jam, asalkan saat bangun di pagi hari kita merasa segar dan terpulihkan. Kalau kita justru merasa lesu dan tak ada semangat, itu artinya kita memang kurang tidur," papar dr Nurmiati Amir, SpKJ (K), ahli kedokteran jiwa dari RSCM Jakarta.
Lamanya durasi tidur ternyata juga tak akan memberi pengaruh pada kesehatan bila tidak memiliki kualitas yang baik. "Agar tetap sehat, yang perlu diperhatikan adalah kualitas tidurnya," tambah dr Nurmiati dalam acara konferensi pers Tatalaksana Komprehensif Insomnia di sela acara Konas III Psikoterapi 2010 di Jakarta (1/5/2010).
Tidur yang dalam NREM (non rapid eye movement) sangat esensial untuk kelangsungan hidup. Dalam tahap NREM, akan dihasilkan hormon pertumbuhan yang berguna untuk regenerasi sel-sel dan meningkatkan imunitas tubuh. Saat tidur NREM, seseorang akan sulit dibangunkan dan jika bermimpi saat bangun, kita sudah tidak mengingat isi mimpinya.
"Hormon pertumbuhan dan perbaikan sel ini hanya dikeluarkan tubuh di malam hari dan tidak bisa digantikan dengan tidur siang," ujar dr Nurmiati. Ia menambahkan, suasana gelap di malam hari ikut membantu pengeluaran hormon melatonin lebih cepat sehingga secara alami kita akan mengantuk.
Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni membiasakan diri untuk bangun pagi secara teratur, menghindari stres emosi dan pekerjaan di tempat tidur, melatih relaksasi, dan baru pergi tidur setelah mengantuk. "Idealnya tidak ada orang yang perlu obat untuk tidur," kata dr Nurmiati.
0 komentar:
Posting Komentar