الرجاء ما قارنه عمل و إلا فهو أمنية
HARAPAN ADALAH YANG DISERTAI AMAL. JIKA TIDAK IA ADALAH ANGAN-ANGAN.
Harapan dan angan-angan adalah dua perkara yang serupa tetapi datang melalui saluran yang berlainan, lalu meninggalkan kesan yang berbeda. Segala perkara yang datangnya dari Kudrat dan Iradat Allah s.w.t akan diasingkan apabila sampai ke perbatasan langit dunia. Sebahagiannya diserahkan kepada dunia dan sebahagian lagi dipelihara daripada gangguan dunia. Apa saja yang diserahkan melalui dunia akan melahirkan kekeliruan dan keraguan serta menutup kebenaran. Apa yang tidak diusik oleh dunia akan tetap berada dalam kesucian yang murni dan tidak putus dari tali kebenaran. Siapapun yang menerima hidangan dari dunia akan menerima kesannya yaitu gambar-gambar sangkaan dan khayalan. Salah satu kesan yang didatangkan oleh dunia adalah angan-angan. Angan-angan adalah sejenis alam khayalan yang berada di bawah bumbung langit dunia. Di dalam alam ini seseorang itu bisa mendapatkan apa saja dengan cara berkhayal, dan yang diperolehi dari khayalan itu menimbulkan sejenis kelezatan atau kepuasan kepada nafsu orang yang berkenaan. Misalnya, seorang wanita yang tergila-gila seorang pria, ia bisa mendapatkan pria itu di dalam alam khayal dan berbuat apa saja yang mendatangkan kenikmatan dan kepuasan. Alam khayalan ini juga dapat menjadi candu. Banyak yang didapati di dalam alam khayalan, tetapi apabila kesadaran telah pulih seseorang itu akan berpisah daripada semua yang dimilikinya di dalam alam khayalan tadi. Kelezatan di sana boleh dinikmati di sana saja, tidak boleh dibawa kepada alam nyata ini.
Pada rana yang tidak diganggu oleh dunia, perkara yang berbeda terjadi. Apabila seseorang memperoleh karunia dari Allah s.w.t yang tidak dikotori oleh dunia, akan lahirlah satu tenaga di dalam dirinya yang dinamakan harapan. Jika angan-angan menyeret seseorang kepada alam khayalan, harapan pula mengajak kedudukannya berpijak di atas bumi yang nyata. Tenaga harapan adalah tenaga yang datangnya dari Allah s.w.t. Karunia tenaga harapan adalah tanda bahwa si hamba itu diasingkan daripada kekufuran karena tidak berputus asa melainkan orang kafir. Tenaga harapan menjadi benteng memisahkan iman daripada kufur. Orang yang memperolehinya sebenarnya mendapat taufik dan hidayat dari Allah s.w.t. Apabila Allah s.w.t manganugrahkan kepada hamba-Nya harapan, itu tandanya yang Dia berkenan membawa si hamba itu kepada apa yang diharapkan. Tenaga harapan akan menggerakkannya menuju kepada apa yang disediakan untuknya. Pergerakan atau amal tidak terpisah daripada tenaga harapan. Jauh sekali perbedaan antara orang yang berharap dengan orang yang berangan-angan. Rasulullah s.a.w bersabda:
الاحمق من اتبع نفسه هواها و تمني على الله الجنة
Orang bodoh adalah yang memperturutkan hawa nafsunya dan berangan-angan mendapatkan syurga dari Allah s.w.t. ( Maksud Hadis )
Allah s.w.t berfirman:
وذلكم ظنكم الذي ظننتم بربكم أرداكم فأصبحتم من الخاسرين
Dan sangkaan kamu yang demikian, yang kamu sangka terhadap Tuhan kamu, itulah yang telah membinasakan kamu; (dengan sangkaan kamu yang salah itu) maka menjadilah kamu dari orang-orang yang rugi!” ( Ayat 23 : Surah Fussilat )
Orang yang diseret oleh angan-angan akan jatuh ke dalam jurang kebinasaan, rugi di dunia dan lebih rugi lagi di akhirat. Orang yang diseret oleh harapan dengan berbagai-bagai amal itulah yang berjaya, baik di dunia dan lebih baik lagi di akhirat
0 komentar:
Posting Komentar